Pembangunan Jalan "by-pass" Palu-parigi Butuh Rp1,5 Triliun

id jalan

 Pembangunan Jalan "by-pass" Palu-parigi Butuh Rp1,5 Triliun

Salah satu jalan trans Sulawesi di Sulawesi Barat yang sudah terbangun selama ini. (foto:ANT Susel) ((foto:ANT Susel))

Alhamdulillah, pembangunan jalan baru poros Palu-Parigi tersebut kini sudah masuk stok program di Kementerian PU...
Palu,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengaku telah mengusulkan ke Menteri Pekerjaan Umum pembangunan jalan baru bebas hambatan (by-pass) poros Palu-Parigi dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp1,5 triliun.

"Alhamdulillah, pembangunan jalan baru poros Palu-Parigi tersebut kini sudah masuk stok program di Kementerian PU," katanya kepada Antara dalam wawancara khusus menyambut HUT ke-50 Provinsi Sulawesi Tengah, 13 April 2014, di ruang kerjanya di Palu, Jumat.

Menurut dia, jalan "by-pass" Palu-Parigi itu strategis tidak hanya dalam percepatan pembangunan di Sulawesi Tengah, tetapi juga di seluruh Sulawesi, bahkan kawasan timur Indonesia.

Poros jalan yang akan melewati Parigimpuu, Kabupaten Prigi Moutong itu, merupakan urat nadi perekonomian sekaligus infrastruktur pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu yang sedang dalam proses penetapan keputusan presiden (keppres) dan peraturan pemerintah (PP) pendukung operasionalnya.

Selain itu, katanya, poros itu akan menjadi penghubung Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di Selat Makassar dan ALKI III di Teluk Tomini dalam rangka mendukung Sulawesi pada koridor 4 rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, migas, dan pertambangan nasional.

Menurut Longki, poros jalan Palu-Parigi sepanjang 36 kilometer itu, selain lebih pendek dan aman dari ancaman longsor dan kerusakan, juga akan menjadi alternatif jalur yang ada saat ini, yakni Palu-Toboli yang sering tertutup tanah longsor pada musim hujan.

Baik jalur Palu-Toboli maupun Palu-Parigi ini, katanya, keduanya merupakan penghubung jalan lintas Sulawesi di pantai barat dan pantai timur yang saat ini kondisinya sudah mulus, sehingga arus transportasi darat dari Sulsel dan Sultra ke Sulawesi Utara lewat pesisir timur dan barat Sulawesi sudah lancar.

Kepala Bappeda Sulteng Patta Tope yang mendampingi gubernur dalam wawancara itu, berharap kegiatan konstruksi jalan by-pass Palu-Parigi lewat Parigimpuu itu bisa dimulai secara bertahap pada 2015.

"Tahun ini kami masih menyusun desain detail dan tahun depan diharapkan sudah ada aktivitas pekerjaan konstruksi," ujarnya.

Kepala Dinas PU Bina Marga Sulteng Syaifullah Djafar pada kesempatan sebelumnya menjelaskan jalur by-pass Palu-Parigi semula akan dibangun pada 2006-2008, namun terhambat karena jalan itu harus melintasi kawasan hutan lindung.

Sekarang, katanya, Menteri Kehutanan telah menerbitkan surat izin pinjam pakai sebagian kawan lindung untuk dilintasi jalur jalan tersebut.

Gubernur Longki Djanggola saat puncak peringatan Hari Nusantara 2013 di Palu, 15 Desember 2013, juga melaporkan kepada Wakil Presiden Boediono soal rencana Pemprov Sulteng membangun jalan by-pass Palu-Parigi tersebut. (skd)