Mereka Yang Optimistis Menuju Senayan

id dpr

Mereka Yang Optimistis Menuju Senayan

Gedung DPR (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean) (a)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemungutan suara Pemilu Legislatif 9 April 2014 di Provinsi Sulawesi Tengah telah berakhir meski ada sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di beberapa daerah terpaksan diulang karena berbagai kendala.

Dari hasil penghitungan sementara yang dirilis masing-masing tim sukses peserta pemilihan umum (pemilu), sejumlah calon anggota legislatif (caleg) optimistis bisa melenggang ke parlemen, baik di tingkat DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, maupun DPR RI.

Namun demikian, dari total 71 caleg yang terdaftar, ada juga caleg yang harus gigit jari. Mereka harus berjuang lagi lima tahun ke depan jika masih mempunyai niat untuk bertarung lagi pada pemilu mendatang.

Para caleg yang optimistis menghadirkan data masing-masing yang dianggap kuat dan valid meski sebenarnya harus menunggu penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dari informasi yang diperoleh sejumlah caleg yang yakin lolos ke DPR RI itu antara lain Muhidin Mohamad Said dan Arus Abdul Karim (Partai Golkar), Supratman Andi Agtas (Partai Gerindra), Verna Gladies Merry Inkiriwang (Partai Demokrat), Sarifuddin Sudding (Partai Hanura), Ahmad Ali (Partai Nasional Demokrat), dan Rendy Lamadjido (PDI Perjuangan).

Namun jatah kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah hanya untuk enam orang yang berhak duduk di senayan.

Dari tujuh caleg yang merasa optimis itu terdapat wakil rakyat yang masih aktif yakni Muhidin M Said, Verna Gladies M Inkiriwang, Sarifuddin Sudding, dan Rendy Lamadjido. Tiga caleg lainnya adalah pendatang baru meski sudah lama berpolitik di provinsi beribu kota Palu ini.

Sementara itu Murad U Nasir yang merupakan petahana di DPR RI dari Partai Golkar beralih halun menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Murad juga mengaku yakin bisa tembus ke Senayan karena memperoleh suara signifikan, yakni sekitar 70 ribu.

Sedangkan Abubakar Zulfakar Sipanawa yang saat ini masih duduk di DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meski dikabarkan suaranya anjlog di Pemilu 2014 juga mengaku optimistis.

"Kita tetap optimistis, sambil menunggu penghitungan resmi dari KPU," kata Ketua PKS Kota Palu, Rusman Ramli.

Dia mengatakan, saat ini banyak hasil penghitungan suara yang dikeluarkan oleh masing-masing tim sukses, dan menurutnya hal itu sah-sah saja.

Rusman yang belum bersedia menyebutkan perolehan suara Zulfakar Sipanawa mengimbau masyarakat tidak bingung dengan hasil sementara tersebut, dan mengajak agar khalayak menunggu penghitungan resmi dari KPU.

Sementara itu, Muhidin M Said, dari penghitungan sementara yang dirilis Partai Golkar, memperoleh suara 14.041 dari sekitar 20 persen suara yang masuk.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu diperkirakan melenggang mulus ke senayan karena perolehan suaranya menyebar di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah.

Partai Golkar sendiri memiliki target tiga kursi dari Sulawesi Tengah pada Pemilu 2014 namun diperkirakan hanya dua wakil yang bisa bertengger di DPR RI.

Muhidin M Said kemungkinan akan didampingi Arus Abdul Karim yang dalam penghitungan sementara meraih sekitar 8.600 suara.

Namun secara bijak Muhidin juga mengajak masyarakat untuk menunggu penghitungan resmi yang dilakukan KPU beberapa pekan lagi.

Demikian juga dengan tim sukses dari Partai Demokrat dan PDI Perjuangan yang mengusung Verna Gladis Inkiriwang dan Rendy Lamadjido. Kedua "incumbent" itu dilaporkan unggul di wilayah timur Provinsi Sulawesi Tengah.

Rasa optimistis juga dikatakan Ahmad Ali, caleg DPR RI dari Partai Nasdem. Pria yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Tengah ini mengklaim mengantongi suara sekitar 96 ribu dari 55 TPS yang ada sehingga bisa duduk di DPR RI sebagai pendatang baru.

Meski penghitungan resmi belum dikeluarkan, Ahmad Ali sudah mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah atas lancarnya pesta demokrasi melalui sejumlah media massa di Kota Palu.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Sulawesi Tengah, Aristan, kepada wartawan mengatakan, suara partai itu diperkirakan bisa mencapai 100 ribu mengingat belum semua data TPS masuk.

"Masih ada 2.718 TPS yang datanya belum masuk. Apalagi sebagian besar TPS itu kami yakini adalah kantong-kantong suara caleg Partai Nasdem," kata Aristan.

Tindak Tegas Pelanggar

Lain halnya, dengan Sarifuddin Sudding caleg dari Partai Hanura. Meski tetap optimistis, pria yang masih duduk di Komisi III DPR RI mendesak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan kepolisian setempat agar menindak tegas pelanggaran saat pemungutan suara.

Dia mengatakan dugaan kecurangan itu berupa pencoblosan ganda oleh seorang pemilih, mobilisasi massa, serta oknum anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang mencoblosi surat suara tak terpakai.

Dia mengatatakan timnya sudah menemukan bukti dugaan kecurangan itu di sejumlah daerah dan menyerahkannya ke Panwaslu setempat agar ditindaklanjuti.

Saat ini tim Sarifuddin Sudding masih terus bekerja karena masih mendapati laporan dugaan kecurangan.

Saat pencoblosan pada 9 April 2014, Panwaslu Kota Palu menangkap basah dua oknum mahasiswi yang mencoblos dua kali di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Birobuli.

Di Kabupaten Sigi juga dilaporkan adanya dugaan kecurangan adanya kotak suara yang "diinapkan" di rumah anggota KPPS karena proses penghitungan suara tidak selesai.

Sementara itu tim sukses Supratman Andi Agtas, caleg DPR RI dari Partai Gerindra, belum banyak memberikan komentar terkait perolehan suara yang didapat. 

Informasi yang dihimpun dari Bappilu Partai Gerindra, mantan calon Wakil Bupati Tolitoli memiliki suara cukup untuk melenggang di DPR RI.

Sebelumnya, Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto meminta kepada para peserta pemilu berikut simpatisan untuk menyikapi secara dewasa hasil penghitungan suara.

Menurutnya, keamanan daerah harus diutamakan ketika menyikapi hasil Pemilu yang tidak sesuai harapan.(skd)