Palu, (antarasulteng.com) - Ketua DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(Hipmi) Sulawesi Tengah Endi Hermawan mengatakan pengusaha muda di
daerah itu sudah harus menggunakan jaringan bisnisnya untuk menarik
investor ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.
"KEK Palu memberi peluang semua investor. Kita punya network
(jaringan) bisnis sudah harus digandeng sehingga bagaimana mereka juga
bisa berinvestasi di KEK," katanya di Palu, Rabu.
Dia mengatakan salah satu peran Hipmi dalam KEK adalah menggandeng
investor dari luar jika pengusaha muda dalam daerah belum mampu
berinvestasi di KEK Palu.
Endi mengakui bahwa berinvestasi di KEK Palu butuh modal besar
apalagi jika melirik investasi smelter (pabrik olahan tambang).
"Untuk smelter itu butuh investasi triliunan. Kita belum mampu menjangkau itu," katanya.
Endi mengatakan mengingat berinvestasi di KEK butuh modal besar,
maka pengusaha muda di daerah itu setidaknya berperan dengan menggaet
jaringan bisnis mereka dari luar.
"Itu juga peran yang tidak bisa diabaikan oleh pemerintah," katanya.
Dia mengatakan pengusaha muda Sulawesi Tengah setidaknya bisa
bekerja sama dalam rangka penguatan modal untuk berinvestasi di KEK
dengan milirik industri pengolahan berbasis bahan baku lokal.
Endi mengatakan dari tiga jenis potensi komoditas lokal yang akan
dikembangkan di KEK yakni rumput laut, rotan dan kakao, kemungkinan
salah satunya bisa dilirik oleh pengusaha muda di daerah ini.
"Dengan cara bekerja sama. Kalau misalnya investasinya butuh Rp50
miliar, kita cari sampai 50 orang. Kita kerjasama," katanya.
Endi mengatakan dalam rangka mengakhiri masa jabatannya pekan depan,
Musyawarah Daerah Hipmi Sulawesi Tengah akan diisi dengan penguatan
informasi terkait dengan peluang investasi di KEK Palu.
Direncanakan Musda HIMPI tersebut berlangsung di Palu pada 19 Juli
2014 dengan mengusung tema peran wirausaha muda dalam menyukseskan KEK
dan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 di Sulteng. (skd)
HIPMI Minta Perkuat Jaringan Investor Ke KEK
KEK Palu memberi peluang semua investor. Kita punya network (jaringan) bisnis sudah harus digandeng sehingga bagaimana mereka juga bisa berinvestasi di KEK