Pelni Usulkan Pembukaan Kembali Rute Ke Tarakan-Nunukan

id pelni

Pelni Usulkan Pembukaan Kembali Rute Ke Tarakan-Nunukan

Illustrasi: KM Umsini (ANTARANews)

Palu,  (antarasulteng.com) - PT Pelni Cabang Sulawesi Tengah mengusulkan kepada manajemen perusahaan itu di pusat untuk membuka kembali rute pelayaran dari Pelabuhan Pantoloan, Palu, menuju Tarakan dan Nunukan di Provinsi Kaliman Utara.

"Sudah setahun terakhir ini rute pelayaran ke Tarakan dan Nunukan ditutup," kata Kepala Pelni Cabang Sulteng SL Sihombing di Palu, Jumat.

Padahal, katanya jalur itu selama ini cukup padat penumpang.

Menurut dia, dengan penutupan alur pelayaran cukup berdampak terhadap penghasilan PT Pelni Cabang Sulteng yang semakin menurun.

Mengingat banyak penumpang dan atas desakan dari masyarakat, Pelni beberapa waktu lalu mengusulkan ke Kantor Pelni Pusat di Jakarta untuk mempertimbangkan kembali kebijakan penutupan rute pelayaran ke Tarakan dan Nunukan.

"Kami telah melayangkan surat yang isinya mengusulkan kembali kepada Kantor Pelni Pusat untuk membuka kembali rute pelayaran ke daerah tersebut," katanya.

Ia berharap usul tersebut mendapat tanggapan positif dari pihak manajemen Pelni di pusat.

"Mudah-mudahan saja usul kami disetujui," kata Sihombing seraya menambahkan jika rute itu dibuka berarti akan ada lagi tambahan armada kapal penumpang Pelni.

Sekarangi, kata dia tinggal satu kapal penumpang Pelni yaitu KM Ngapulu yang menyinggai Pelabuhan Pantoloan Palu, sekitar 23 km utara Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

KM Ngapulu merupakan salah satu dari sejumlah kapal penumpang milik PT Pelni yang masih beroperasi mengangkut penumpang dan barang di kawasan timur.

Sejumlah warga mengaku sejak ditutup rute pelayaran Pantoloan ke Tarakan-Nunukan, mereka sangat kesulitan untuk bepergian ke daerah itu karena harus naik pesawat dengan tarif cukup mahal.

Padahal, kata Ny Safei, seorang pedagang pakaian di Palu selama ini jika hendak ke dua daerah tersebut selalu naik kapal Pelni.

Hal senada juga disampaikan Thomas. Ia juga mengatakan selama rute pelayaran ditutup hingga kini belum pernah mengunjungi keluarga di Tarakan. Soalnya kalau mau naik pesawat biayanya cukup mahal.

Keduanya juga berharap Pelni bisa membuka kembali rute pelayaran kapal Pelni ke Takaran dan Nunukan.(skd)