Polres Donggala Tahan Pengemudi Motor Cepat "Maut"

id polisi

Polres Donggala Tahan Pengemudi Motor Cepat "Maut"

Ilustrasi (antara)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kapolres Donggala AKBP Guruh Arif mengemukakan pihaknya telah mengamankan dua pengemudi perahu motor cepat (speed-boat) yang terlibat kecelakaan di pantai wisata Tanjung Karang, Donggala, Selasa, dan menyebabkan dua pengunjung tewas seketika.

"Mereka sudah kami amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya kepada Antara Palu melalui telepon genggam dari Donggala, Selasa malam.

Kedua pengemudi motor cepat tersebut masing-masing bernama Arman (32) dan Faturahman (16), keduanya warga Dusun Tanjung Karang, Kecamatan Labuan Bajo, Kabupaten Donggala.

Menurut Kapolres, peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 16.12 WITA saat kedua motor cepat itu melaju kencang di atas laut di tepi pantai wisata tersebut dengan menarik `banana-boat` kemudian speed boat yang dikemudikan Faturahman tiba-tiba menabrak banana boat yang ditarik speed-boat yang dikemudikan Arman.

Tabrakan itu menyebabkan dua penumpang di atas `banana boat` tewas seketika, masing-masing bernama Abdul Malik (40) dan Leman (30) serta dua rekan mereka luka berat masing-masng bernama Ruslan (30) dan Indah (25). Mereka semua adalah pedagang di pasar Masomba, Kota Palu.

"Sampai saat ini, jenazah korban dan korban yang luka-luka masih berada di rumah sakit Kabelota Donggala," kata Kapolres.

Sementara itu seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, Yusak Lamarua menyebutkan bahwa sebuah `banana boat` yang ditumpangi tujuh orang dewasa dan ditarik oleh perahu motor cepat warna kuning bernama `Galaxi` ditabrak oleh `speed-boat` lain berwarna putih bertulis `Marlboro` sehingga penumpang `banana boat` yang ditarik `Galaxi` itu terlempar ke laut.

Warga setempat bersama para pengunjung lainnya yang sedang memadati lokasi wisata pantai terbaik di sekiar Kota Palu itu segera melakukan pertolongan dan menemukan dua penumpang telah tewas di lokasi dan lima lainnya dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat di Kota Donggala.

Menurut Yusak, kecelakaan itu kemungkinan besar disebabkan kelalaian pengemudi speed-boat yang kurang hati-hati. Alasannya, situasi di lokasi wisata pada saat kejadian sangat ramai karena terdapat sekitar lima speed-boat yang terus menerus meliuk-liuk dengan kecepatan tinggi di pantai berpasir putih itu menarik `banana-boat` yang seolah tidak pernah kehabisan peminat/penumpang.

"Di lokasi ini selain ada lima `banana boat` ada sejumlah kapal wisata lainnya yang mengantar penumpang untuk menikmati terumbu karang dari permukaan laut. Jadi memang lokasi padat sekali sehingga kalau pengemudi speedboat itu lalai sedikit, maka akan terjadi tabrakan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa cuaca di lokasi wisata itu juga cukup bersahabat, tidak ada angin dan gelombang, langit cerah dan air laut sedang surut. Arena permainan kapal-kapal itu juga semuanya di tepi pantai yang airnya cukup dangkal, katanya.

Yusak mengatakan bahwa pengnjung tempat wisata Pantai Tanjung Karang pada hari kedua Lebaran ini sangat padat, namun ketika kecelakaan ini terjadi para pengunjung langsung menghentikan kegiatan wisatanya dan segera berkemas-kemas meninggalkan lokasitersebut. (skd)