Masyarakat Arab Di Palu Rayakan Lebaran

id lebaran, assegaf

Palu,  (antarasulteng.com) - Ratusan masyarakat keturuan Arab di Kota Palu, Selasa, merayakan lebaran tersendiri sehari setelah Idul Fitri 1435/2014.

Masyarakat yang sebagian besar mengenakan kain sorban atau penutup kepala khas itu pada awalnya berkumpul dan bersilaturahim di rumah seorang tokoh masyarakat di Jalan Pue Bongo di Kecamatan Tatanga.

Selanjutnya, warga yang masih mengenakan sarung atau kain panjang itu melanjutkan pertemuan di Masjid An Nur dan kemudian menuju Masjid Alkhairaat.

Di komplek Masjid Alkhairaat, masyarakat juga berziarah di makam pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri.

Di lokasi itu, para jamaah juga mendengarkan siraman rohani dari Ketua Utama Pengurus Besar Alkhairaat Habib Saggaf Aljufri yang sebagian besar berisi untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga, dan menyelesaikan persoalan yang sudah dilalui dengan cara bermaafan.

Usai melakukan sholat bersama-sama, para jamaah berdoa dan mengucapkan bait-bait bertemakan memuji kebesaran Allah SWT dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Usai kegiatan itu, warga kemudian menyantap hidangan yang telah disediakan antara lain makanan, kue dan minuman khas Timur Tengah.

Tradisi tersebut berakhir di rumah seorang kapten asal Arab bernama Nassar bin Hamesh Alamri.

Di pelataran rumah tersebut, warga membunyikan petasan dan membagi-bagikan uang sebagai bentuk suka cita.

Seorang tokoh masyarakat, Farid Djafar Nassar mengatakan tradisi tersebut telah berlangsung sejak puluhan tahun silam saat Habib Idrus bin Salim Aljufri, tiba di Kota Palu sekitar 1920-an.

Habib Idrus bin Salim Aljufri merupakan pendiri Alkhairaat yang berasal dari Yaman yang menyebarkan agama Islam di kawasan timur Indonesia. (skd)