Hotel Dan Restoran Terkena Dampak Kenaikan Elpiji

id elpiji

Hotel Dan Restoran Terkena Dampak Kenaikan Elpiji

Seorang pekerja memindahkan tabung gas elpiji isi 12 kilogram di Makassar, Sulsel, Rabu (25/7). Permintaan elpiji selama bulan Ramadhan melonjak hingga 4 persen dari kondisi normal. PT. Pertamina akan menambah pasokan elpiji guna menjamin ketahanan pasokan di seluruh wilayah di Indonesia. (Foto : AN

Ya masyarakat kecil tidak merasakan karena yang naik elpiji 12 kg
Palu,  (antarasulteng.com) - Kalangan pengusaha hotel dan restoran di Kota Palu langsung terkena dampak akibat kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram sebesar Rp1.500,00 per kilogram.

"Ya masyarakat kecil tidak merasakan karena yang naik elpiji 12 kg," kata Ny Helda, seorang pemilik hotel dan restoran di Palu, Minggu.

Ia mengaku kenaikan harga elpiji nonsubsidi itu cukup memukul karena biaya operasional membengkak.

Meski harga elpiji mengalami kenaikan, tetapi ia tidak berencana untuk menaikan tarif hotel dan harga makanan.

"Kami harus berpikir keras untuk menaikan tarif hotel dan harga makanan, meski harga elpiji sudah naik," katanya.

Menurut dia, kebanyakan yang menggunakan elpiji 12 kg adalah masyarakat menengah ke atas, termasuk para pengusaha hotel dan restoran.

Sementara masyarakat menengah ke bawah itu rata-rata menggunakan elpiji ukuran 3 kg sehingga mereka tidak ada masalah dengan kenaikan elpiji 12 kg.

"Ya rasakan kami ini (pengusaha hotel dan restoran," kata pemilik Hotel Sentral itu.

Hal senada juga disampaikan Ny Zulkifli, seorang pemilik restoran. Ia juga mengatakan cukup merasakan dampak dari kenaikan harga elpiji nonsubsidi.

Di Kota Palu, harga elpiji ukuran 12 kg naik dari Rp115 ribu per tabung menjadi Rp135 ribu per tabung.

Meski harga elpiji mengalami kenaikan, tetapi harga makanan tidak akan dinaikan. "Saya tidak akan naikkan harga makanan," katanya.

Menurut dia, jika harga makanan naik, pelanggan bisa pindah ke restoran lainnya.

Apalagi, katanya, di Kota Palu saat ini restoran dan rumah makanan cukup banyak sehingga konsumen akan mencari harga yang murah.

Ia berharap pemerintah mengawasi stok elpiji agar tidak kurang di pasarab karena bisa memicu harga naik lagi.

Jika stok berkurang dan permintaan meningkat, maka ada peluang besar bagi pedagang elpiji memanfaatkan kesempatan menaikan harga

Karena itu, kata Ny Zulkifli, pemerintah perlu melakukan pengawasan secara ketat agar tidak ada penimbunan stok elpiji. (skd)