Pemerintah Harus Awasi Pasokan Elpiji

id ELPIJI

Pemerintah Harus Awasi Pasokan Elpiji

Pekerja menurunkan gas elpiji 3 kg dari truk distribusi ke salah satu pengecer di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/12). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/ss/nz/13)

...harga elpiji 3 kg berkisar Rp16.500 per tabung sementara elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg mencapai Rp135 ribu pertabung."
Palu (antarasulteng.com) - Sejumlah warga di Kota Palu, Sulawesi Tengah, meminta pemerintah mengawasi ketat pasokan elpiji agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan itu.

"Sepekan ini stok elpiji 3 kg mulai menipis di pasaran dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kelangkaan karena permintaan masyarakat meningkat menyusul naiknya harga elpiji kemasan 12 kg," kata Nurhayati, seorang ibu rumah tangga di Palu, Senin.

Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan pengecer menimbun stok elpiji bersubsidi mengingat meningkatnya permintaan.

Apalagi sejak pihak pertamina menaikan harga elpiji nonsubsidi, banyak warga yang beralih menggunakan elpiji 3kg karena harganya jauh lebih murah.

Menurut dia, jika pemerintah tidak mengawasi ketat, bisa jadi pengecer mengambil kesempatan menimbun atau menaikan harga sepihak.

Hal senada juga disampaikan Mulyono, seorang penjual makanan gorengan tahu dan tempe di bilangan jalan Towua. Mulyono mengatakan yang harus diwaspadai pemerintah bukan elpiji nonsubsidi, tetapi elpiji subsidi.

"Kalau elpiji nonsubsidi yang menggunakan masyarakat ke atas, termasuk para pedagang besar seperti pemilik restoran atau perhotelan," katanya.

Sementara masyarakat kecil rata-rata menggunakan elpiji kemasan 3kg.

Jika pasokan elpiji subsidi terlambat atau terhambat dan stok menipis di pasaran, apalagi sampai kosong bisa menimbulkan gejolak di masyarakat.

Karena itu, pemerintah dan pihak pertamina harus saling koordinasi untuk menyediakan stok elpiji dalam jumlah memadai.

Jika stok elpiji tersedia dalam jumlah memadai di pasaran, maka pengecer tidak akan berani mempermainkan harga.

Tetapi sebaliknya, jika stok langka, pengecer bisa menimbun dan menaikan harga sepihak, termasuk elpiji subsidi (3kg).

Hingga kini harga elpiji subsidi di tingkat pengecer masih berkisar Rp16 ribu sampai Rp16.500 per tabung.

Sementara harga elpiji nonsubsidi kemasan 12kg di pasaran setempat mencapai Rp135 ribu atau naik dari sebelumnya Rp115 ribu.

Pemilik toko Angkasa (agen) elpiji 12kg mengatakan sejak pertamina menaikan harga elpiji nonsubsidi, semua agen langsung menyesuaikan harga penjualan.

Harga elpiji 12kg sekarang ini Rp135 ribu."Tapi jika kosumen minta diantarkan ke rumah maka harganya Rp140 ribu," katanya pemilik toko yang enggan disebut namanya itu.

Ia mengatakan selama ini kebanyakan warga membeli elpiji langsung diantar ke rumah mereka. (BK03)