Pelaku Bisnis Kakao Se-Sulawesi Kumpul Di Makassar

id kakao

Pelaku Bisnis Kakao Se-Sulawesi Kumpul Di Makassar

Ilustrasi (ANTARA)

...petani dipaksa memproduksi kakao yang lebih baik dengan pembinaan mulai dari bercocok tanam hingga pengelolaan," katanya.
Makassar (antarasulteng.com) - Para pelaku bisnis dan petani kakao dari Sulsel, Sultra, Sulbar dan Sulteng berkumpul di Makassar untuk membahas upaya peningkatan mutu kakao.

"Tujuan talk show 'Gebyar Kakao Bermutu' ini adalah untuk mencari formula bagaimana meningkatkan mutu kakao petani kita," kata Dirjen Mutu dan Standar Kementerian pertanian, Dr Ir Gardjita Budi di Makassar, Selasa.

Menurut dia, selama ini masih banyak petani yang menjual biji kakao yang nonfermentasi dan "raw material" sehingga nilai jualnya rendah.

Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan Permentan 67 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu dan Pematangan Biji Kakao.

Permentan itu mengatur agar produksi sentara kakao mendapat jaminan mutu. Hanya produksi SNI Kelas (grade) 1 - 3 yang dapat dikirim ke luar negeri.

"Jadi kita stel pada grade 3, petani dipaksa memproduksi kakao yang lebih baik dengan pembinaan mulai dari bercocok tanam hingga pengelolaan," katanya.

Pementan ini berlaku dua tahun ke depan, sehingga di lapangan sudah ada
Unit Pelayanan Fermentasi dan Penjualan Biji Kakao. Lembaga ini bisa diberi sertifikasi lembaga jaminan mutu.

"Jadi nanti tidak perlu dicek lagi produknya. Karena kalau SOP-nya sama tentu sesuai dengan standarisasi," katanya.

Pada talk show yang merupakan bagian peringatan "Cacao Day" ini, Kementan menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Dirjen PPHP Kementan Yusni Emilia Harahap, Ketua Askindo Sony Satari, pewakilan Dinas Pertanian dan Holtikultura Sultra Bambang dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Heryanto.  

Selain itu, juga pelaku kakao dari empat provinsi di Sulawesi didampingi masing-masing Ketua GAPOKTAN dan staf Dinas Perkebunan. (S036)