Kredit Untuk Perikanan Sulteng Baru Rp1,8 Miliar

id kredit

Kredit Untuk Perikanan Sulteng Baru Rp1,8 Miliar

Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng DR Ir Hasanuddin Atjo, MP berbincang-bincang dengan pejabat Bank Indonesia Palu di sela Bimtek KKMB di Sutan Raja Hotel Palu, Kamis (16/10) (Antarasulteng.com/rolex malaha)

KKMB jangan hanya menggarap sektor usaha mikro juga usaha kecil dan menengah seperti pembuatan kapal penangkap ikan dan pengolahan ikan mentah menjadi barang siap konsumsi."
Palu,  (antarasulteng.com) - Serapan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sektor perikanan tangkap di Sulawesi Tengah selama 2011 sampai 2013 baru sekitar Rp1,8 miliar.

"Jumlah ini sangat minim dibanding total serapan kredit UMKM semua sektor di Sulteng yang mencapai sekitar Rp24 miliar atau Rp22 triliun secara nasional," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo di Palu, Kamis.

Dalam pengarahannya pada bimbingan teknis Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) sektor perikanan di Hotel Sutan Raja Palu, Hasanuddin mengemukakan potensi sektor perikanan untuk menyerap kredit perbankan sebenarnya sangat besar.

Menurut dia, peran KKMB sangat strategis sebagai intermediasi pelaku usaha sektor perikanan dan perbankan untuk memanfaatkan dana bank secara lebih maksimal dalam meningkatkan skala usaha para pelaku bisnis di sektor perikanan tangkap.

Untuk meningkatkan perannya, kata Atjo, KKMB harus membangun kepercayaan baik dari calon penerima pinjaman maupun terhadap bank kreditur.

"KKMB itu adalah mentor dari calon debitur. Jadi KKMB harus mampu mengidentifikasi dan menganalisis keberadaan usaha mereka termasuk menguasai informasi pasar bagi komoditas yang mereka hasilkan," ujarnya.

Sedangkan dengan perbankan, katanya, KKMB merupakan fasilitator yang akan mempermudah pekerjaan bank sehingga bank akan lebih cepat dan merasa lebih aman untuk segera mencairkan usulan pinjaman.

Menurut Atjo, di Malaysia, peran konsutan bisnis seperti KKMB ini sudah sangat luas dan mendapat kepercayaan bank dan juga pengusaha.

"Sekitar 90 persen usulan pinjaman yang mendapat rekomendasi KKMB itu disetujui oleh bank karena KKMB sudah profesional dan dipercaya bank," katanya.

Atjo juga mengingatkan KKMB agar tidak hanya menggarap sektor usaha mikro di lingkungan perikanan tangkap tetapi juga usaha kecil dan menengah seperti usaha pembuatan kapal penangkap ikan dan pengolahan ikan mentah menjadi barang yang siap konsumsi.

"Potensi ini sangat besar karena usaha pembuatan kapal penangkap ikan dan pengolahan produk-produk perkanan tangkap cukup berkembang di daerah ini," ujarnya.

Ketua Panitia Bimtek KKMB sektor Perikanan Tangkap DKP Sulteng Iffat Burhan melaporkan kegiatan tiga hari ini diikuti 30 peserta yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan KKMB dalam menjalankan fungsi intermediasinya dalam penyaluran pinjaman bagi pelaku usaha di sektor perikanan tangkap.

Dengan pelatihan yang melibatkan pembicara dari kalangan perbankan ini, para KKMB akan memperoleh sertifikat yang diharapkan meningkatkan kepercayaan bank terhadap KKMB sehingga usul mereka segera bisa disetujui bank. (skd)