Palu, (antarasulteng.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tengah selama empat hari (19-22 Oktober 2014) melaksanakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) bagi petugas penyuluh lapangan (PPL).
Kepala Stasiun Meteorologi Mutiara Palu, Kisron, Selasa, mengatakan SLI tahap II diikuti sebanyak 25 peserta terdiri atas PPL Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.
Selama mengikuti SLI, para peserta akan mendapat bimbingan dan pelatihan ilmu iklim dari sejumlah nara sumber dari BMKG.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan program tetap dari BMKG guna membantu instansi terkait dan petani dalam menghadapi fenomena alam yang terjadi di daerah ini.
Melalui para petugas PPL, petani bisa mendapatkan informasi akurat, terpecaya dan cepat mengenai prakiraan cuaca.
Dengan demikian, katanya, petani dalam menanam berbagai komoditas disesuaikan dengan kondisi iklim. Seperti sekarang ini musim kemarau tentu petani harus jeli dan juga mempertimbangkan menanam tanaman yang memang cocok dikembangkan pada musim kemarau.
Menurut dia, jika petani menanam tanaman yang tidak tahan kemarau atau membutuhkan banyak air, maka tidak berhasil.
Karena itu, informasi cuaca sangat perlu diketahui para petani. Cara yang paling cepat dan tepat untuk bisa mengetahui keadaan cuaca di tiap kabupaten dan kota di Sulteng yang disampaikan BMKG adalah melalui PPL.
Nanti PPL yang menyampaikannya langsung kepada petani di wilayah kerja masing-masing, ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Sulteng Trie Iriany Lamakampali menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan oleh BMKG.
"Saya sangat mendukung program itu dan berharap terus berkelanjutan karena informasi mengenai kondisi cuaca sangat dibutuhkan sekali bagi petani," katanya.
Apalagi, katanya, Sulteng memiliki iklim yang cukup spesifik dan unik. Selain itu kondisi cuaca sulit diprediksi. Bisa saja di daerah atau wilayah A musim hujan, tetapi wilayah B kemarau.
Jika informasi cuaca bisa diketahui petani, maka tentu mereka akan mudah untuk menentukan pilihan dalam menanam komoditas petanian.
Seperti sekarang ini, jika petani mengetahui musim kemarau sampai kapan berlangsung, maka tentu petani akan menanam komoditas yang sesuai dengan kondisi iklim. (skd)
Berita Terkait
BMKG imbau warga Sulteng gunakan masker untuk hindari dampak abu vulkanik
Rabu, 1 Mei 2024 21:43 Wib
Dampak erupsi Gunung Ruang di Palu
Rabu, 1 Mei 2024 19:52 Wib
Potensi hujan lebat di 26 provinsi pada awal Mei
Rabu, 1 Mei 2024 10:06 Wib
Dua kecamatan di Parigi Moutong terendam banjir
Selasa, 30 April 2024 13:06 Wib
Mayoritas kota besar di Indonesia turun hujan ringan hingga lebat
Minggu, 28 April 2024 11:54 Wib
BMKG sebut sisinfo hidrometeorologi Indonesia layak dicontoh WWF
Rabu, 24 April 2024 9:03 Wib
Hujan sedang-lebat diprakirakan terjadi di sebagian besar RI pada Rabu
Rabu, 24 April 2024 7:09 Wib
BMKG perkirakan hujan lebat guyur sebagian besar daerah di Indonesia
Selasa, 23 April 2024 8:12 Wib