Petani Bawang Sigi Gagal Panen Karena Kemarau

id bawang goreng

Petani Bawang Sigi Gagal Panen Karena Kemarau

Illustrasi - Seorang petani sedang memanen bawang merah di kebunnya. (ANTARA)

Para petani setempat berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah (Pemkab Sigi) untuk membantu meringankan beban mereka."
Palu (antarasulteng.com) - Para petani bawang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengalami gagal panen karena dampak kemarau berkepanjangan.

"Dua musim tanam tidak menghasilkan apa-apa," kata Suryono, seorang petani bawang goreng di Oluboju, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Rabu.

Ia mengatakan lahan yang ditanami bahan baku bawang goreng di desa itu seluas 1/2 hektare pada musim tanam III dan IV gagal panen.

"Jika dihitung besar kerugian dalam satu musim tanam Rp30 juta, jadi kalau dua musim tanam berarti Rp60 juta," kata Suryono.

Hal senada juga disampaikan Yono. Ia juga mengaku musim kemarau yang telah melanda wilayah Sulteng, termasuk Kabupaten Sigi telah menyengsarakan para petani, termasuk petani yang selama ini mengembangkan komoditas hortikultura.

"Saya termasuk salah satu dari sekitar 60 petani bawang untuk bahan baku bawang goreng yang mengalami puso akibat musim kemarau," katanya.

Kedua petani bawang itu mengatakan kerugian akibat gagal panen selama dua musim tanam mencapai ratusan, bahkan miliaran rupiah.

"Bayangkan saja kalau ada 60 petani dan satu petani merugi Rp60 juta, berapa besar kerugian keseluruhan petani," katanya.

Kabupaten Sigi selain merupakan sentra produksi padi, kakao dan kopi, juga komoditas hortikultura. Desa Jonoge, Sidera dan Oluboju di Kecamatan Sigibiromaru selama beberapa tahun terakhir ini menjadi sentra pengembangan komoditas hortikultura.

Para petani setempat berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah (Pemkab Sigi) untuk membantu meringankan beban mereka dengan menyalurkan bantuan dana untuk pembelian benih, pupuk, obat-obatan dan juga biaya pengolahan.

"Terus terang kebanyakan petani menggunakan KUR (kredit Usaha Rakyat," katanya.

Bagaimana kami mau mengembalikan kredit, sementara usaha bawang untuk bahan baku bawang goreng yang kami kembangkan gagal panen.

"Kami sangat membutuhkan sekali perhatian dari Pemkab Sigi dalam hal mendapatkan dana agar usaha kembali bisa dijalankan," pinta Suryono dan Yono. (BK03)