Kemarau Belum Ganggu Ketahanan Pangan Sulteng

id KEMARAU

Kemarau Belum Ganggu Ketahanan Pangan Sulteng

Sejumlah siswa berlomba menyantap makanan nonberas pada lomba makan nonberas di Palu, Senin (12/11). Lomba tersebut digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Pangan Internasional (FOTO ANTARA/Basri Marzuki)

Sulteng memiliki banyak sumber makanan pengganti beras seperti jagung, ubi-ubian, talas, pisang dan juga sagu."
Palu (antarasulteng.com) - Kemarau panjang yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir ini belum mengganggu ketahanan pangan di Sulawesi Tengah, kata pejabat Dinas Pertanian setempat.

"Dampak kemarau memang ada, tetapi persediaan pangan masih sangat memadai," kata Kepala Dinas Pertanian Sulawesi Tengah, Trie Iriany Lamakampali yang dihubungi dari Palu, Kamis.

Ia mengatakan kemarau di Sulteng telah berlangsung tiga bulan terakhir dan menyebabkan lahan-lahan pertanian di sejumlah wilayah di provinsi itu mengalami kekeringan.

Namun, kata dia, hingga kini belum ada laporan dari Dinas Pertanian kabupaten dan kota di Sulteng adanya padi petani yang gagal panen atau puso.

"Sampai hari ini kami belum menerima satupun laporan dari kabupaten dan kota soal gagal panen," katanya.

Tetapi, musim kemarau panjang yang melanda hampir seluruh wilayah di Tanah Air cukup meresahkan para petani di Sulteng karena kekurangan pasokan air.

Ia mengaku akibat musim kemarau jadwal penanaman padi pada musim tanam (MT) II yang seharusnya sudah dilakukan pada Oktober 2014 ini terpaksa ditunda sampai kondisi cuaca normal.

Jika dipaksakan untuk ditanami, katanya, justru bisa gagal panen karena pasokan air tidak mencukupi kebutuhan sebab debit air irigasi menurun drastis.

"Kita tunggu saja sampai sudah ada hujan, baru petani menanam padi," katanya.

Menurut dia, untuk sementara ini petani bisa menanam tanaman pengganti yang tahan panas agar sawah tetap diolah dan tidak dibiarkan terlantar.

Banyak komoditas lain yang bisa dikembangkan pada musim kemarau seperti yang terjadi sekarang ini di Sulteng. Salah satunya jagung.

Kembali kepada ketahanan pangan Sulteng, Trie menjamin masyarakat tidak mengalami kekurangan sebab ketersediaan pangan cukup banyak.

Selain beras, Sulteng memiliki banyak sumber makanan pengganti beras seperti jagung, ubi-ubian, talas, pisang dan juga sagu.

Begitu pula pangan lainnya seperti daging dan ikan cukup memadai sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat Sulteng untuk kekurangan pangan. (BK03)