Pemprov Sulteng Monitor Ketersediaan Dan Harga Sembako

id sembako

Pemprov Sulteng Monitor Ketersediaan Dan Harga Sembako

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemprov Sulawesi Tengah terus memonitor ketersediaan dan harga berbagai jenis bahan kebutuhan pokok masyarakat sehubungan musim kemarau berkepanjangan yang telah berlangsung selama tiga bulan terakhir ini.

"Stok kebutuhan masyarakat, termasuk sembako di kabupaten dan kota di Sulteng hingga kini masih aman," kata Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindusrian, Perdagangan dan Koperasi setempat, Rudi Zulkarnain di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dari pemkab dan pemkot di Sulteng soal keterbatasan stok sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

"Begitu pula harga masih relatif stabil," katanya.

Dinas Perindagkop di setiap kabupaten dan kota di Sulteng, termasuk di Kota Palu rutin melakukan pengawasan terhadap perkembangan stok dan harga kebutuhan pokok di pasaran setempat.

Menurut dia, sejauh ini kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang selama ini harus didatangkan dari luar daerah seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng kemasan dll berjalan lancar.

Para distributor dalam setiap kali memasok kebutuhan dimaksud disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. "Mereka secara kontinyu memasokan barang, termasuk bahan bangunan dalam jumlah memadai," katanya.

Dengan demikian, di pasaran selalu tersedia dalam jumlah yang memadai dan tidak ada alasan bagi pengecer menaikan harga. Pedagang biasanya melakukan spekulasi menaikan harga sepihak saat barang, termasuk sembako kurang.

Tetapi sepanjang persediaan memadai, maka pengecerpun tidak akan berani mempermainkan harga.

Di Pasar Masomba Palu, harga daging sapi berkisar Rp90 ribu/kg, daging ayam boiler Rp21 ribu/kg, gula pasir Rp12 ribu/kg dan tepung terigu Rp9.500.00/kg.

Berikutnya, harga minyak goreng bomili Rp13 ribu/kg, susu kental manis merek bendera Rp13 ribu/kaleng, bawang merah Rp25 ribu/kg, bawang putih Rp16 ribu/kg dan beras medium Rp7.500,00/kg serta beras premium berkisar Rp9.000,00 sampai Rp10.000,00/kg.

Menurut para pedagang di pasar itu, meski tiga bulan terakhir dilanda msuim kemarau, namun suplai beberapa kebutuhan masyarakat yang didatangkan dari luar daerah maupun dihasilkan petani Sulteng berjalan lancar.(skd)