Palu, (antarasulteng.com) - Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD
Donggala, Sulawesi Tengah, akan mengawal roda pemerintahan Donggala
agar kebijakan pemerintah daerah setempat tetap sesuai koridor yang
berlaku.
"Prinsipnya kami mendukung jika kebijakan bupati itu untuk
kepentingan masyarakat, tetapi kalau melenceng maka kami juga tidak
segan-segan mengeritik kebijakannya," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD
Donggala Asgaf di Palu, Rabu.
Hal itu dikemukakan Agaf dalam dialog publik `Mutasi Pejabat di
Kabupaten Donggala` yang disiarkan langsung oleh radio swasta di Palu.
Asgaf mengatakan Gerindra memberi apresiasi positif terhadap dialog
yang diinisiasi Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Tengah bekerja sama
dengan Forum Pemimpin Redaksi bersama Gerakan Pemuda Ansor dan Pemuda
Muhammadiyah tersebut.
Dia mengatakan dialog itu sebagai bagian dalam mengontrol kebijakan pemerintah daerah terkait kebijakan publik.
Asgaf mengatakan Gerindra sangat menyayangkan kinerja pemerintah
Kabupaten Donggala karena beberapa indikator keberhasilan pembangunan
sulit dicapai salah satunya kinerja keuangan.
"Sampai saat ini realisasi belanja daerah masih di bawah 50 persen," katanya.
Dia mengatakan beberapa kebijakan bupati lainnya seperti
pengangkatan pejabat momentumnya kurang tepat sehingga berdampak pada
realisasi anggaran.
Asgaf mengatakan memindahkan pejabat perlu penyesuaian terhadap
tugas-tugas barunya, sementara realisasi anggaran mendesak dilakukan.
Dalam kasus di Donggala, kata dia, beberapa pejabat yang diganti
membawa serta data-data penting dari kantor yang ia pimpin sebelumnya
sehingga membuat pejabat baru sulit mengakses data yang dibutuhkan.
DPRD Donggala yang diketuai Partai Gerindra telah memanggil jajaran bupati terkait kinerja mereka yang anjlok.
Sementara itu Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sofyan Farid Lembah
mengatakan dialog tersebut tidak bermaksud menghakimi Bupati Donggala
bersama jajarannya namun mencarikan solusi atas berbagai problem yang
dihadapi pemerintah.
Sofyan mengatakan Ombudsman juga sudah mengundang bupati, wakil bupati, sekretaris daerah namun tidak hadir.
Pemerintah Donggala hanya diwakili Kepala Badan Kepegawaian Donggala
Sajaun bersama seorang pejabat kepegawaian Syaifullah Lagaga.
Sajaun mengatakan kebijakan bupati khususnya dalam rotasi pejabat eselon tidak melanggar aturan yang ada. (skd)
Gerindra Siap Kawal Pemerintahan Donggala
Prinsipnya kami mendukung jika kebijakan bupati itu untuk kepentingan masyarakat, tetapi kalau melenceng maka kami juga tidak segan-segan mengeritik kebijakannya