PPP Berharap Komisi DPRD Sulteng Dibagi Proporsional

id ppp

PPP Berharap Komisi DPRD Sulteng Dibagi Proporsional

Ketua DPW PPP Sulawesi Tengah (tengah) saat memberikan penjelasan kesiapan pelaksanaan Musyawarah Kerja Wilayah Khusus (Mukerwilsus) di Palu, Kamis. (Adha Nadjemuddin)

Ini bagus karena tidak ada monopoli. Inilah bentuk musyawarah mufakat itu
Palu, (antarasulteng.com) - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Tengah Asgar Djuhaepa mengatakan distribusi jabatan alat kelengkapan DPRD sebaiknya dibagi secara proporsional.

"Tanpa ada perbedaan Koalisi Merah Putih atau Koalisi Indonesia Hebat," kata Asgar di Palu, Kamis.

Mantan Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Tengah itu mengatakan dari informasi yang dia peroleh, Ketua DPRD Sulawesi Tengah Aminuddin Ponulele akan berkomitmen membagi komposisi jabatan ketua komisi maupun alat kelengkapan dewan lainnya secara proporsional.

"Ini bagus karena tidak ada monopoli. Inilah bentuk musyawarah mufakat itu," katanya.

Asgar mengatakan Aminuddin Ponulele selaku tokoh senior di daerah ini tidak ingin ada yang dirugikan walaupun Golkar memimpin DPRD dan dominasi Koalisi Merah Putih.

Kekuatan politik di DPRD Sulawesi Tengah dari jumlah fraksi seimbang antara Koalisi Merah Putih dan koalisi Indonesia Hebat yakni sama-sama empat fraksi. Tetapi dari jumlah kursi, Koalisi Merah Putih lebih unggul.

Adapun Koalisi Merah Putih adalah Golkar tujuh kursi, Gerindra enam kursi, Demokrat dan PBB tujuh kursi serta PAN dan PKS enam kursi.

Sementara Koalisi Indonesia Hebat adalah PDIP enam kursi, PKB dan PPP empat kursi, Nasdem lima kursi dan Hanura empat kursi.

Asgar mengatakan model politik dewasa ini sudah jauh berbeda dari model politik orde baru.

Perioritas kerja politik kini kata Asgar adalah kesejahteraan rakyat meskipun pilihan politiknya macam-macam.

"Tidak seperti dulu, karena basis PPP atau PDI, misalnya, jalannya tidak bagus, sementara basis Golkar jalannya bagus. Sekarang tidak seperti itu lagi," katanya.

Dia mengatakan paling penting adalah kekompakan dewan apa yang diperioritaskan sehingga tidak lagi berdasarkan kelompok.

"Sebab begitu kita jadi anggota dewan, kita bukan lagi kerja untuk kelompok. Tapi mewakili semua," katanya.

Dia mengatakan hal ini akan diwujudkan Ketua DPRD Aminuddin Ponulele sehingga tidak ada fraksi yang dirugikan.

"Saya pernah merasakan itu waktu menjadi anggota DPRD," katanya. (skd)