Bannu, Pakistan (antarasulteng.com) - Satu serangan pesawat tak berawak
Amerika Serikat menewaskan sedikitnya empat tersangka gerilyawan di
Pakistan barat laut, Selasa, kata pejabat keamanan, serangan kesembilan
belas yang dilaporkan tahun ini.
Serangan menghantam satu rumah dan kendaraan di Datta Khel, daerah
suku Waziristan Utara dekat perbatasan Afghanistan, kata tiga pejabat
keamanan. Pemerintah Pakistan mengirim protes kepada pemerintah AS atas
serangan tersebut, lapor Reuters.
Para pejabat memberikan jumlah korban tewas bervariasi antara empat sampai tujuh orang.
Jumlah tepatnya korban meninggal seringkali sulit untuk mendapatkan
verifikasi karena Taliban sering memagar betis daerah-daerah di mana
drone itu menyerang.
Seorang pejabat mengatakan bahwa truk itu mengangkut para pejuang
asing dan beberapa telah melompat keluar sebelum penyerangan.
Sebagian besar Waziristan Utara adalah terlarang bagi penduduk
sipil karena adanya serangan militer anti-Taliban yang dimulai 15 Juni.
Sebagian penduduk sipil diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka oleh militer sebelum serangan dimulai.
Pihak militer Pakistan mengatakan telah menewaskan ratusan
gerilyawan dalam operasi tersebut, tapi korban tewas yang mereka berikan
tidak dikonfirmasi secara independen.
Amerika Serikat mengatakan, pihaknya menargetkan gerilyawan dalam
serangan pesawat tak berawak, tetapi tidak merilis rincian tentang
serangan terhadap individu.
Beberapa dari mereka telah membunuh warga sipil, meskipun mayoritas
orang yang mati diyakini tersangka militan. Jumlah serangan kini telah
menurun sejak tahun 2010.
Semester pertama tahun ini, tidak ada serangan drone ketika
pemerintah baru Pakistan Perdana Menteri Nawaz Sharif mencoba untuk bernegosiasi damai dengan Taliban.
Serangan kembali dimulai sehari sebelum militer mengumumkan operasi di Waziristan Utara.
Menurut Biro Investigasi Jurnalisme, yang melacak serangan drone
menggunakan laporan-laporan media, itu adalah yang ke-19 pesawat nirawak
melakukan serangan tahun ini.
Tidak ada warga sipil dilaporkan meninggal dalam tahun ini.
Kekosongan serangan pada semester pertama tahun ini dan
kembalinya
serangan itu berikutnya mendukung pandangan luas bahwa para pejabat
Pakistan diyakini menyetujui beberapa serangan drone meskipun di depan
publik mereka menolaknya.
Mantan Presiden Pervez Musharraf mengakui setelah mundur dari
pemerintahnya bahwa secara diam-diam telah menandatangani beberapa
serangan. (AK/SKD)
Berita Terkait
InJourney Airports layani 571 ribu penumpang pada puncak arus balik
Rabu, 17 April 2024 9:18 Wib
Garuda Indonesia targetkan tambah delapan pesawat di 2024
Selasa, 2 April 2024 8:12 Wib
Tiga pesawat tujuan Jeddah alihkan pendaratan ke Kualanamu
Senin, 18 Maret 2024 8:28 Wib
Pilot pesawat Smart Aviation yang jatuh di Binuang ditemukan selamat
Minggu, 10 Maret 2024 18:58 Wib
Warga desa Binuang Sabtu pagi kembali mencari pesawat Smart Aviation
Sabtu, 9 Maret 2024 7:21 Wib
Kemenhub imbau pihak maskapai waspada pasca penembakan pesawat di Dekai
Minggu, 18 Februari 2024 5:43 Wib
Kapolda sebut KKB tembak pesawat Asean Air saat mendarat di Beoga
Jumat, 16 Februari 2024 15:33 Wib
Tiga pesawat batal mendarat di Palu dampak cuaca buruk
Rabu, 24 Januari 2024 11:20 Wib