Harga Beras Di Tingkat Produsen Mulai Naik

id beras

Harga Beras Di Tingkat Produsen Mulai Naik

Cecep (51),menata beras dagangannya di Pasar Masomba, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/5). (ANTARA Sulteng/Basri Marzuki)

Palu,  (antarasulteng.com) - Harga beras di tingkat produsen di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai naik menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi.

Marthen Sapan, seorang petani di Desa Sejahtera, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Kamis, membenarkan harga beras naik dari Rp380 ribu/karung (isi 50kg) menjadi Rp400 ribu.

Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan harga akan naik lagi, apalagi di wilayah itu sekarang belum ada panen.

Hal senada juga disampaikan Berti (45), seorang petani di Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi bahwa harga beras di tingkat petani dan penggilingan padi sudah naik.

Sehari setelah kenaikan harga BBM, katanya, harga beras juga langsung naik. "Ya kita menyesuaikan, sebab harga BBM naik," katanya.

Menurut mereka, tidak mungkin harga tetap bertahan, sementara biaya sewa di penggilingan sudah naik.

Petani memang tidak membayar sewa penggilingan dengan uang tunai karena sewa penggilingan gabah diambil dalam bentuk beras.

Misalkan seorang petani menggiling satu karung gabah, maka sewa kepada pemilik penggilingan adalah 10 liter beras, kini naik menjadi 15 liter beras/satu karung gabah.

Sementara itu harga beras di pasar-pasar tradisional dan moderen di Palu mulai bergerak naik.

Harga beras cimandi dan buriburi yang sebelumnya Rp7.800,00/kg, kini naik menjadi Rp8.000,00/kg.

Sementara Bulog Sulteng menyatakan siap untuk melakukan operasi pasar (OP) jika terjadi gejolak harga pascakenaikan BBM subsidi.

"Kami siap untuk OP karena stok yang ada di gudang Bulog cukup memadai," kata Kepala Perum Bulog Sulteng Ma`ruf. (skd)