Palu, (antarasulteng.com) - Para orang tua murid, pengurus komite dan pihak sekolah SMP Negeri 2 Palu menyepakati besaran dana komite untuk mendukung berbagai program pemutuan tahun ajaran 2014/2015 sebesar Rp2,750 juta/siswa.
"Dana sebesar itu naik Rp250 ribu dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,5 juta," kata Ketua Komite SMP Negeri 2 Palu Arsad Syukur di Palu, Jumat, usai bertemu dengan ratusan orang tua siswa kelas 7 SMPN 2 Palu.
Ia mengatakan bahwa semula pihak sekolah menawarkan dana komite untuk mendukung berbagai program pemutuan dan pembelajaran tahun ajaran 2014/2015 sebesar Rp3,176 juta.
Ia menjelaskan bahwa program pemutuan yang dicanangkan SMPN 2 tahun 2014/2015 membutuhkan dana sekitar Rp955 juta, sementara orang tua siswa yang dianggap mampu membayar sebanyak 314 orang, sehingga beban rata-rata adalah Rp3,176 juta/orang tua.
Namun setelah dirundingkan, dicapai kesepakatan bahwa setiap orang tua murid dibebani Rp2,750 juta. Bagi orang tua yang punya anak di kelas 8 dan/atau sembilan sudah tidak dikenakan lagi pembayaran ini.
Guna meringankan beban para orang tua murid, katanya, pihak komite dan sekolah memberikan keringanan untuk menyicil sampai batas akhir April 2015.
Sementara Kepala SMP Negeri 2 Palu, Arsid Nurdin dihadapan ratusan orang tua murid pada rapat komite yang berlangsung di ruang pertemuan sekolah memaparkan berbagai program pemutuan dan pembelajaran yang akan dilakukan pada tahun ajaran 2014/2015.
Beberapa program pemutuan itu adalah peningkatan kompetensi guru, pembayaran honorarium guru honorer, penyelenggaraan kegiatan olahraga siswa, serta pengadaan sarana dan prasarana.
Perundingan soal dana komite itu berjalan lancar karena para orang tua segera dapat memahami kebutuhan sekolah, apalagi dengan kenaikan harga BBM.
Namun para orang tua menuntut adanya pertanggungjawaban dan transparansi pihak sekolah dalam pemanfaatan dana komite ini.
"Saya sudah pernah menyekolahkan anak saya di sini dan membnayar uang komite seperti ini, tetapi tidak pernah ada pertanggungjawaban dari pihak sekolah. Malah anak-anak sering mengeluh karena guru-guru sering tidak masuk mengajar," kata salah seorang orang tua di tengah rapat tersebut.
Hamza Rudji, salah satu orang tua murid mengatakan mendukung sepenuhnya program sekolah demi meningkatkan mutu anak didik.
Apalagi, kata dia, SMPN 2 Palu merupakan sekolah favorit dan bekas sekolah koalisi, sekolah standar nasional (SSN), sekolah rintisan bertaraf internasional (SRBI) dan sekolah bertaraf internsional (SBI).
Sebagai orang tua siswa tentu sangat berharap SMP Negeri 2 Palu suskses dari segi akadamik dan nonakademik. (skd)
Berita Terkait
Polda Sulteng terima dana hibah Pilkada sebesar Rp20 miliar
Jumat, 5 April 2024 18:00 Wib
Gubernur-Sulteng serahkan dana hibah pengamanan Pilkada 2024
Kamis, 4 April 2024 22:16 Wib
Pemerintah Inggris janjikan dana untuk lindungi komunitas Muslim
Selasa, 12 Maret 2024 10:11 Wib
Pemanfaatan mata air sebagai sarana rekreasi desa
Rabu, 6 Maret 2024 20:12 Wib
Anggota Komisi X DPR RI usul bentuk kementerian makan siang gratis
Rabu, 6 Maret 2024 15:03 Wib
Pemerintah usul kenaikan dana peremajaan sawit jadi Rp60 juta/hektare
Selasa, 27 Februari 2024 14:16 Wib
PUPR gelontorkan total Rp68,8 triliun bagi sarana prasarana dasar IKN
Senin, 26 Februari 2024 16:03 Wib
BPKH gelar "Risk Forum" bahas strategi mitigasi pengelolaan dana haji
Rabu, 21 Februari 2024 16:01 Wib