Sejumlah Perpustakaan Desa Tidak Sesuai Kondisi Sosial

id buku, perpustakaan

Sejumlah Perpustakaan Desa Tidak Sesuai Kondisi Sosial

Illustrasi (ANTARANews)

Judul-judul buku yang ada di perpustakaan desa tidak bersentuhan langsung dengan aktivitas masyarakat setempat. Kebanyakan buku-buku umum sementara masyarakat di sana lebih banyak petani
Palu,  (antarasulteng.com) - Sejumlah judul buku di perpustakaan desa di Sulawesi Tengah tidak sesuai dengan kondisi sosial setempat.

"Judul-judul buku yang ada di perpustakaan desa tidak bersentuhan langsung dengan aktivitas masyarakat setempat. Kebanyakan buku-buku umum sementara masyarakat di sana lebih banyak petani," kata anggota Komisi IV (Kesejahteraan Rakyat) DPRD Sulawesi Tengah Arena JR Parampasi di Palu, Rabu.

Dia mengatakan berdasarkan hasil kunjungan kerja belum lama ini di Kabupaten Sigi, umumnya masyarakat meminta agar judul buku yang disediakan di perpustakaan desa sesuai dengan kondisi sosial masyarakat setempat.

"Bukan berarti buku-buku umum tidak penting. Setidaknya harus ada pemetaan kondisi sosial masyarakat sehingga judul buku yang disediakan disesuaikan dengan kondisi tersebut," katanya.

Arena mengambil beberapa sampel perpustakaan desa dari 75 perpustakaan di Sigi seperti di Desa Mata Ue Kecamatan Kulawi dan Desa Sidera Kecamatan Biromaaru.

Dua contoh tersebut kata Ketua Fraksi Gerindra itu, judul buku yang tersedia tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.

Arena menduga kondisi itu berlaku umum di seluruh desa yang memiliki perpustakaan desa/kelurahan.

"Padahal dari daftar nama-nama pengunjung, frekuensi pengunjung di perpustakaan desa cukup bagus," katanya.

Masyarakat kata dia, meminta agar buku yang disediakan berupa cara bercocok tanam yang baik, cara membasmi hama, dan sebagainya.

"Jangan masyarakat di pegunungan diberikan buku mengenai perikanan laut. Itu kan tidak sesuai," katanya.

Selain judul, pengelolaan perpustakaan desa juga perlu diseriusi terutama dari sisi honor dan keahlian. Mengenai honor kata Arena dapat diambil dari alokasi dana desa.

Dia mengatakan ada perpustakaan pengelolanya berhenti karena minimnya honor.

Selain itu, ada juga desa yang kantor desanya tidak memiliki ruang untuk perpustakaan sehingga dititip di sekolah.

"Bagaimana masyarakat umum mau baca kalau perpustakaannya di sekolah," kata Arena.

Saat ini total perpustakaan desa di Sulawesi Tengah sebanyak 715 perpustakaan atau 40,21 persen dari 1.778 desa/kelurahan. Jumlah tersebut tersebar di 102 kecamatan, terbanyak di Kabupaten Poso yakni 90 perpustakaan. Sementara di Sigi 75 perpustakaan.(skd)