Semarang, (antarasulteng.com) - Ketua Fraksi Gerakan Indonesia Raya
(Gerindra) DPRD Sulawesi Tengah Arena JR Parampasi mengatakan Sulawesi
Tengah masih butuh tenaga ahli gizi dalam peningkatan gizi masyarakat
setempat.
"Sulawesi Tengah perlu ahli gizi karena kami melihat penanganan gizi
khususnya kepada anak terlantar dan lanjut usia belum baik," kata
Arena di sela-sela kunjungan kerja Komisi IV di Semarang, Jawa Tengah,
Kamis.
Kunjungan kerja tersebut dilakukan Komisi IV untuk meninjau
penanganan masalah kesehatan di Jawa Tengah seperti manajemen
pengelolaan Posyandu terintegrasi dan holistik, Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), Keluarga Berencana dan penanganan gizi bagi masyarakat.
Arena mengatakan dari hasil peninjauan lapangan belum lama ini di
Kabupaten Sigi terungkap bahwa penanganan gizi khususnya bagi anak
terlantar dan lanjut usia belum sesuai harapan.
"Program peningkatan bantuan anak terlantar dan lanjut usia melalui
peningkatan gizi masih perlu dibenahi baik jenis bantuannya maupun
penganggarannya," katanya.
Menurut Arena, jenis bantuan berupa beras, telur dan susu manis
kepada lanjut usia perlu dievaluasi lagi karena dikhawatirkan tumpang
tindih dengan jenis bantuan lainnya yang sama dari instansi berbeda.
"Kenapa misalnya bukan kacang hijau untuk lanjut usia," katanya.
Arena mengatakan kendala yang dihadapi dalam program peningkatan gizi tersebut antara lain faktor pendanaan.
"Ini kan bisa diimprovisasi dengan dana dari provinsi sehingga bebannya tidak terlalu berat," katanya.
Selain itu kata Arena, program tersebut perlu melibatkan para ahli
gizi sehingga dalam menetapkan jenis bantuan kepada anak terlantar dan
lanjut usia sudah mendapat kajian dari ahli gizi.(skd)
Sulteng Butuh Ahli Gizi
Sulawesi Tengah perlu ahli gizi karena kami melihat penanganan gizi khususnya kepada anak terlantar dan lanjut usia belum baik