Jakarta (antarasulteng.com) - Parade seni dan kendaraan hias Indonesia, yang
menampilkan kekayaan ragam seni dan budaya dari Sabang sampai Merauke,
telah memukau dan mendapatkan sambutan antusias dari sekitar 60 ribu
penonton Santa Parade Wellington di Selandia Baru, Minggu.
Siaran pers Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Wellington yang diterima
Antara di Jakarta, Senin, menyebutkan kelompok Parade Indonesia yang
diikuti 100 orang warga Indonesia yang berdomisili di Wellington dan
sekitarnya itu berhasil menarik perhatian penonton terutama saat setiap
puluhan pelajar dan mahasiswa asal Papua membawakan tari pergaulan Yosim
Pancar yang dikenal sangat dinamis.
Pergelaran Angklung, penampilan tari Merak dan Yosim Pancar secara
bergantian disuguhkan kepada para penonton yang memadati sepanjang jalan
rute Santa Parade Wellington, yang berjarak sekitar 2 km.
Dengan bentangan spanduk "Wonderful Indonesia" di bagian paling
depan, barisan parade dan kendaraan hias Indonesia diikuti oleh Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra) yang membawa bendera Indonesia dan Selandia
Baru sebagai simbol persahabatan kedua negara, Indonesia dan Selandia
Baru.
Barisan parade juga diikuti oleh becak mini tiga roda, beberapa
pemain Angklung, barisan warga dengan aneka ragam baju daerah,
kendaraan hias raja dan ratu yang dihiasi patung Garuda Wisnu Kencana,
para penari tarian Merak Jawa Barat, dan para penari Yosim Pancar Papua
serta barisan pembawa umbul-umbul.
Partisipasi Indonesia pada Santa Parade Wellington tahun 2014
berlangsung atas kerja sama antara Kedutaan Besar Republik Indonesia dan
Komunitas Masyarakat Indonesia di Wellington dan sekitarnya untuk Santa
Parade 2014, yang dipimpin oleh Jeffry Liando.
Selain peserta Indonesia, Santa Parade Wellington tersebut juga
diikuti antara lain parade dan kendaraan hias komunitas masyarakat
Tiongkok di Wellington, komunitas masyarakat Latin di Selandia Baru,
komunitas masyarakat Inggris di Wellington, komunitas masyarakat Kamboja
di Selandia Baru, the Transformers, Harry Potter, FIFA World Cup U-20,
Mr & Mrs Potato Head dan the Madagascar Penguins.
Santa Parade Wellington mulai diadakan sejak tahun 1949 dan
merupakan kegiatan rutin tahunan menjelang hari Natal yang selalu
dibanjiri oleh puluhan ribu penonton sebagaimana diutarakan oleh
Counsellor Pensosbud KBRI Wellington, Wanton Saragih yang juga ikut
serta membawakan pakaian tradisional Tanah Batak.(skd)
Berita Terkait
Tari Saman warnai laga Indonesia vs Vietnam di Doha
Sabtu, 20 Januari 2024 7:37 Wib
Belasan ribu peserta ikuti tari Jepin meriahkan hari jadi Pontianak
Senin, 23 Oktober 2023 14:39 Wib
Cara masyarakat lereng Gunung Rinjani melestarikan budayanya
Selasa, 12 September 2023 6:32 Wib
Tarian Sovu Anak Satap
Kamis, 10 Agustus 2023 23:45 Wib
Kontingen PMI Jabar promosikan kesenian khas Jabar pada Jumbara
Kamis, 6 Juli 2023 8:33 Wib
UIN Datokarama Palu kenalkan budaya Sulteng di Perkemahan Wirakarya Nasional
Sabtu, 27 Mei 2023 5:37 Wib
Pesawat tempur jenis F-16 disiagakan di Lanud El Tari selama KTT ASEAN di NTT
Selasa, 9 Mei 2023 14:06 Wib
Tari adat mewarnai estafet Kirab Pemilu 2024 di titik nol IKN
Selasa, 18 April 2023 0:39 Wib