Palu, (antarasulteng.com) - Perum Bulog Subdivisi Regional Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, mencatat realisasi pengadaan beras hingga pertengahan Desember 2014 di daerah itu mencapai 2.490 ton dari target 10.000 ton.
"Realisasi pembelian atau pebgadaab=n jauh di bawah target yang ditetapkan," kata Kepala Subdivisi Regional Bulog Kabupaten Banggai, Udin di Banggai, Rabu.
Ia mengatakan hingga medio Desember 2014 ini, pihaknya hanya berhasil membeli sebanyak 2.490 ton beras dari petani.
Sementara target pengadaan beras untuk kebutuhan stok nasional yang ditetapkan Bulog Sulteng di daerah lumbung beras terbesar kedua setelah Kabupaten Parigi Moutong itu adalah 10.000 ton.
Menurut dia, ada beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target pengadaan beras di daerah tersebut.
Faktor dimaksud antara lain adanya gagal panen akibat banjir bandang yang melanda dua kecamatan yaitu Toili dan Toili Barat.
Selain itu, katanya, kemarau panjang dan adanya serangan hama serta harga beras di tingkat produsen dan penggilingan padi di Kabupaten Banggai jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Harga beras di pasaran setempat saat ini berkisar Rp7.500 per kg. Bulog membeli beras petani sesuai HPP yang ditetapkan pemerintah yakni Rp6.600 per kg.
Ia juga menambahkan selama November-Desember 2014, Bulog Subdivisi Regional Banggai tidak bisa menyerap produksi petani karena harga di atas HPP.
"Kami sudah berusaha turun langsung ke lapangan membeli, tapi tidak berhasil," katanya. (skd)
Bulog Banggai: Realisasi Pengadaan Beras 2.490 Ton -
Beberapa petugas melintas di antara tumpukan beras di gudang Bulog Tondo, di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/1). Meskipun masih berada di bawah target 4 jutan ton, namun pengadaan beras nasional Bulog tahun 2012 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 3,65 juta ton dan tahun ini, Bulog me
