London (antarasulteng.com) - Seperempat warga Yahudi di Inggris Raya
mempertimbangkan untuk meninggalkan negeri ini dalam dua tahun,
sedangkan setengahnya merasa tidak memiliki masa depan di Eropa,
demikian hasil sebuah survei yang dipublikasikan hari ini seperti
dikutip Reuters.
Ini ditambah sentimen anti-Semit atau
anti-Yahudi yang dibenarkan dirasakan oleh 45 persen warga Inggris dalam
survei ini, begitu temuan lembaga poling YouGov yang menggelar jajak
pendapat untuk Campaign Against Antisemitism (CAA).
Survei
dilakukan hanya seminggu setelah empat warga Yahudi Prancis dibunuh
dalam sebuah serangan ke supermarket Kosher di Paris yang membuat polisi
memperketat keamanan sinagog-sinagog dan situs Yahudi lainnya di
Inggris.
"Kendati anti-Semitisme di Inggris belum berada pada
tingkat seperti telah berlaku di kebanyakan negara-negara Eropa, namun
hasil survei itu seharusnya menjadi bahan peringatan," kata Gideon
Falter, ketua CAA.
"Inggris adalah sebuah titik balik: kecuali
anti-Semitisme sampai pada toleransi nol, maka itu akan terus tumbuh dan
Yahudi Inggris semakin mempertanyakan kehadirannya di negeri mereka
sendiri."
Juli lalu, Community Security Trust, yang
memberikan nasehat untuk 260.000 Yahudi Inggris, mengatakan bahwa
insiden-insiden anti-Yahudi di Inggris meningkat tajam ketika terjadi
pertempuran antara pasukan Israel dan Palestina di Gaza.
Berdasarkan
jajak pendapat CAA terhadap 2.230 Yahudi Inggris, 58 persen merasa
mereka tidak memiliki masa depan di Eropa, 45 persen merasa keluarga
mereka terancam oleh ekstremisme muslim militan, dan lebih dari
setengahnya merasa sentimen anti-Yahudi membesar dalam dua tahun
terakhir dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Sementara itu
jajak pendapat terhadap masyarakat Inggris lebih luas lagi menyebutkan
seperempat warga Inggris yakin "orang Yahudi mengeruk uang lebih banyak
dibandingkan orang Inggris lainnya", dan satu per enam orang percaya
bahwa orang-orang Yahudi merasa diri lebih hebat dibandingkan warga
lainnya dan menganggap orang Yahudi terlalu berkuasa di media massa.
Secara
keseluruhan, 45 persen dari 3.411 responden percaya bahwa paling
sedikit sebuah pernyataan anti Yahudi yang ditujukan kepada mereka
adalah benar.
Prancis telah menggelarkan hampir 5.000 polisi
tambahan untuk melindungi situs-situs Yahudi setelah terjadi rangkaian
pembunuhan pekan lalu. Selasa kemarin Perdana Menteri Inggris David
Cameron bertemu dengan para pemimpin Yahudi untuk memberi jaminan kepada
mereka dan memastikan keselamatan mereka di Inggris.
"Saya kira
kita mesti mengakui bahwa dalam demokrasi modern Anda tidak bisa
menghadapi segala ancaman namun kita mesti melakukan apa saja yang kita
bisa dan sewaspada mungkin dalam mejamin lagi (keselamatan rakyat),"
kata dia seperti dikutip Reuters.(skd)
Berita Terkait
Anggota Kongres Yahudi desak Biden upayakan gencatan senjata di Gaza
Jumat, 23 Februari 2024 9:42 Wib
Kristen Palestina jadi sasaran serangan pemukim Yahudi yang meningkat
Kamis, 28 Desember 2023 11:06 Wib
AIPAC bikin AS tak bisa kritis terhadap Israel
Kamis, 9 November 2023 6:19 Wib
Insiden anti Semit, PM Johnson janji akan dukung komunitas Yahudi Inggris
Kamis, 20 Mei 2021 8:54 Wib
AS kecam komentar Presiden Turki pada orang-orang Yahudi sebagai anti Semit
Rabu, 19 Mei 2021 12:08 Wib
Jubir Presiden: Pengumuman AS terkait permukiman batal demi hukum
Selasa, 19 November 2019 18:27 Wib
Petani Palestina diusir dari kebun zaitun di selatan Nablus
Rabu, 23 Oktober 2019 17:51 Wib
Palestina ingatkan Israel tak ubah status Masjid Al-Aqsha
Kamis, 15 Agustus 2019 14:12 Wib