Moskow (antarasulteng.com) - Pengawas media Rusia pada Jumat memperingatkan
penerbit bahwa mencetak kartun Nabi Muhammad bertentangan dengan hukum
dan norma etika negara itu, menyusul serangan atas "Charlie Hebdo" di
Prancis.
"Penerbitan di media Rusia atas karikatur seperti itu
melawan etika dan norma moral, yang berlangsung berabad-abad," kata
pengamat media dan komunikasi Roskomnadzor.
"Menyebarkan
karikatur tentang agama di media dapat dianggap menghina atau
mempermalukan perwakilan dan kelompok agama serta dapat menghasut
kebencian suku dan agama, yang termasuk pelanggaran di bawah hukum
Rusia," katanya.
Penerbitan itu juga melanggar hukum media dan
anti-ekstremisme Rusia, kata pengawas itu, dengaan menambahkan bahwa
badan tersebut meminta media Rusia menahan diri dari penerbitan
karikatur yang dapat dilihat sebagai pelanggaran.
Pengawas itu
menyiarkan pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas perbantahan
tentang keabsahan penerbitan karikatur menggambarkan lambang keagamaan,
yang memengaruhi perasaan umat beragama.
Banyak surat kabar dan
majalah di seluruh dunia mencetak ulang kartun Nabi Muhammad milik
"Charlie Hebdo", yang kantornya di Paris diserang kelompok bersenjata
pada 7 Januari, yang menewaskan 12 orang.
Meskipun kepemimpinan
Rusia menyampaikan belasungkawa kepada Prancis dan Menteri Luar Negeri
Sergei Lavrov ikut dalam pawai kesatuan pada akhir pekan itu, pengulas
pendukung Kremlin dan Muslim menuduh kartunis itu memicu serangan
tersebut.
Dewan Mufti Rusia -pihak berwenang tertinggi Muslim-
mengutuk serangan itu, tapi mengatakan bahwa kemungkinan dosa pemicu
tidak kurang berbahaya bagi perdamaian daripada dosa yang terpicu.
Badan
itu, lebih lanjut sesudah "Charlie Hebdo" menerbitkan kartun
pasca-serangan dengan Nabi Muhammad di halaman depan, menyatakan bahwa
itu adalah tanggapan tak dapat diterima terhadap penembakan tersebut
karena orang tidak bisa menertawakan perasaan umat beriman.
Beberapa
unjuk rasa direncanakan pada minggu depan oleh Muslim guna menentang
kartun itu, termasuk di kota utama Chechnya, Grozny.
Pemimpin
Chechnya Ramzan Kadyrov menyatakan penggambar kartun Nabi Muhammad
adalah orang tanpa nilai kerohanian dan moral dan mengatakan bahwa
500.000 orang akan ikut dalam unjuk rasa itu, yang dijadwalkan
berlangsung pada Senin pagi.
Sementara beberapa pengunjuk rasa
pendukung "Charlie Hebdo" dihukum, pengadilan Distrik Tverskoy Moskow
pada Jumat menghukum Mark Galperin, pegiat lawan pemampang spanduk "Je
Suis Charlie" di dekat Kremlin pada Sabtu lalu dengan delapan hari
penahanan.
Pengunjukrasa lain, Vladimir Ionov (75), didenda. Keduanya dinyatakan bersalah mengadakan acara umum tanpa izin, demikian AFP. (skd)
(B002)
Berita Terkait
Pelatih evaluasi penampilan Bagas/Fikri pada BAC 2024
Jumat, 12 April 2024 18:24 Wib
Fajar/Rian bertekad pertahankan performa terbaik jelang Olimpiade 2024
Rabu, 3 April 2024 8:38 Wib
KPK periksa Fadel Muhammad soal penagihan pembayaran APD
Senin, 25 Maret 2024 14:49 Wib
Muhammad Ferarri dan Rachmat Irianto susul timnas ke Vietnam
Senin, 25 Maret 2024 8:32 Wib
Sukses All England menguatkan asa emas Olimpiade
Selasa, 19 Maret 2024 16:30 Wib
KPK panggil Fadel Muhammad terkait penyidikan di Kemenkes
Selasa, 19 Maret 2024 12:58 Wib
Langkah Bagas/Fikri terhenti di perempat final All England 2024
Sabtu, 16 Maret 2024 10:45 Wib
Fajar/Rian siap tampil lepas dan maksimal di All England 2024
Selasa, 12 Maret 2024 8:27 Wib