Mediatrac-Telkom Bakal Gelar Big Data Week 2015

id telkom

Mediatrac-Telkom Bakal Gelar Big Data Week 2015

Telkom (istimewa)

Jakarta (antarasulteng.com) - Penyedia jasa data dan informasi, Mediatrac, bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia untuk menggelar Big Data Week 2015 yang bertujuan untuk memberi pemahaman lebih mendalam tentang konsep Big Data di Indonesia.

Acara tersebut akan berlangsung selama 7-10 Maret 2015, dengan rincian kontes "The First National Hardware Hackaton" pada 7-8 Maret kemudian dilanjutkan dengan konferensi mengenai Big Data yang menghadirkan pembicara-pembicara ahli Big Data dari seluruh dunia, termasuk Profesor Thomas Davenport dari Babson College yang juga merupakan pengajar di Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology serta penulis sejumlah buku mengenai Big Data Analytics sebagai pembicara utama.

Sebagai informasi, Big Data Analytics atau lebih dikenal sebagai Big Data adalah sistem pengolahan atas data yang memiliki volume besar, keragaman variatif, kompleksitas rumit dan kecepatan penambahan data yang sangat tinggi.

Belum membuminya pemahaman tentang Big Data di Indonesia, menjadi dasar yang menggerakkan Mediatrac untuk menggelar Big Data Week 2015.

"Kami merasa perlu adanya sebuah ajang yang memberi pemahaman lebih jauh mengenai Big Data serta manfaatnya dengan menghadirkan para ahli di bidang Big Data.

"Hal ini sangat penting bagi berbagai pihak seperti perusahaan, pemerintah, pemangku jabatan dan kepetingan, kalangan IT dan lain-lain agar dapat belahjar dari keberhasilan serta manfaat yang didapat perusahaan atau organisasi penerap Big Data," kata Chief Technical Officer (CTO) Mediatrac, Imron Zuhri, di kantornya di Jakarta, Jumat.

Untuk kontes Hackaton, terbuka bagi semua kalangan yang memiliki minat untuk menciptakan perangkat guna menjawab kebutuhan-kebutuhan spesifik di tengah masyarakat dan periode pendaftaran peserta dibuka mulai 1 Februari - 6 Maret 2015 tanpa dipungut biaya.

Sedangkan untuk keikutsertaan dalam konferensi Big Data sendiri, yang berlangsung dua hari, setiap peserta diharuskan membayar biaya sebesar Rp8 juta.(skd)