Pasokan Berkurang Picu Kenaikan Harga Beras

id beras

Palu,  (antarasulteng.com) - Akibat pasokan beras dari kantong-kantong produksi berkurang telah memicu harga kebutuhan pokok itu di pasaran mengalami kenaikan cukup signifikan dari sebelumnya.

Sejumlah pedagang di Pasar Masomba dan Manonda Palu, Sabtu membenarkan harga beras dalam beberapa hari ini bergerak naik karena pasokan kurang.

Misalkan, beras C4 dan IR-20 yang sebelumnya bertahan padea kisaran Rp7.800,00/kg, kini naik menjadi Rp8.000,00-Rp8.100,00/kg dan beras kualitas terbaik seperti cimandi, ceheran, superwin, kepala dan buri-buri naik menjadi Rp10.500,00/kg dari sebelumnya Rp10.000,00.

Anie, seorang penjual beras di Pasar Masomba mengatakan berkurangnya pasokan beras ke pasar dikarenakan belum tiba musim panen.

Panen raya di Sulteng diperkirakan baru akan berlangsung pada Maret-April 2015.

Hal senada juga disampaian Ari, seorang pedagang beras di Pasar Manonda. Ia mengatakan kenaikan harga beras di pasar disebabkan pasokan dari produsen (petani) terus berkurang, sementara permintaan masyarakat meningkat.

"Tetapi harga dipastikan kembali turun saat panen raya berlangsung," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga beras sekarang ini hanya dikarenakan belum ada panen. Nanti kalau sudah tiba panen, harga akan kembali turun lagi.

Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Rudi Zulkarnain membenarkan harga beras di pasar-pasar tradisional dan moderen di Palu rata-rata bergerak naik.

Meski naik, tetapi harga yang masih dalam batas kewajaran. "Harga beras naik masih dalam batas yang wajar," katanya.

Pemerintah baru akan melaksanakan kegiatan operasi pasar melalui Bulog kalau memang harga beras naik melebihi batas kewajaran.

Bulog sewakitu-waktu siap melaksanakan operasi pasar, sebab stok beras yang ada di gudang mereka saat ini cukup memadai. (skd)