Palu, (antarasulteng.com) - Tim Ekonomi Moneter Bank Indonesia mencatat sektor pengadaan listrik dan gas pada triwulan IV/2014 tumbuh sebesar 14,10 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 11,91 persen.
Deputi Kepala BI Perwakilan Sulawesi Tengah Donny Ananta di Palu, Sabtu, mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kinerja sektor itu di antaranya adalah meningkatnya penyaluran listrik dari PLTA Sulewana ke beberapa daerah, seperti Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong.
Dia mengatakan peningkatan penyaluran energi itu sebagai bentuk respon dari semakin meningkatnya kapasitas perekonomian beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah.
Selain itu, tingginya pertumbuhan sektor konstruksi pada triwulan IV 2014 juga menjadi faktor pendorong meningkatnya kebutuhan energi. "Itu tentu juga meningkatkan kinerja sektor listrik," kata Donny.
Menurutnya, kinerja sektor listrik akan menghadapi tantangan berupa semakin meningkatnya kebutuhan energi masyarakat, sehingga pembangunan pembangkit listrik dan stasiun distribusi menjadi prioritas utama yang harus diupayakan oleh pemerintah daerah.
Sementara itu, dukungan pembiayaan perbankan juga mengalami peningkatan, tercatat pertumbuhan kredit pada sektor kelistrikan di triwulan IV 2014 mencapai 348 persen.
Tingginya pertumbuhan kredit sektor listrik, gas, dan air menjadi salah satu indikator meningkatnya pembiayaan pembangunan infrastruktur energi.
Hal tersebut sejalan dengan upaya pengadaan listrik oleh pemerintah pusat yang sebesar 35.000 Megawatt, target rasio elektrifikasi nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 sebesar 100 persen, serta target jaringan gas kota sebanyak satu juta sambungan rumah dengan jaringan pipa gas yang mencapai 17.690 kilometer. (skd)
Pengadaan Listrik Di Sulteng Tumbuh 14,10 Persen
Seorang pelanggan listrik prabayar, memasukkan pulsa listrik, menjelang habisnya pulsa listrik miliknya. (FOTO ANTARA/M.Ali Khumaini)
