Pelaku Pelecehan Seksual Tertinggi Di Lapas Anak

id seksual

Pelaku Pelecehan Seksual Tertinggi Di Lapas Anak

Ilustrasi (antaranews)

Bila diproporsikan, pelaku pelecehan seksual yang menjadi warga binaan di lapas ini mencapai 50 persen. Sisanya akibat senjata tajam, kecelakaan lalu lintas, pembunuhan dan penganiayaan,
Manado,  (antarasulteng.com) - Pelaku pelecehan seksual di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Anak Kelas IIB Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tertinggi bila dibandingkan dengan kasus lainnya.

"Bila diproporsikan, pelaku pelecehan seksual yang menjadi warga binaan di lapas ini mencapai 50 persen. Sisanya akibat senjata tajam, kecelakaan lalu lintas, pembunuhan dan penganiayaan," kata Kepala Lapas Anak Jaka Prihatin di Tomohon, Senin.

Dia menduga tingginya pelaku pelecehan seksual yang rata-rata anak berusia 14-18 tahun akibat pergaulan bebas, tanpa terkontrol orang tua sehingga anak-anak berlaku tanpa batas norma yang berlaku.

Hal itu diperkirakan, katanya, buah dari meniru perilaku orang dewasa serta pengaruh minuman keras dan kondisi rumah tangga yang secara psikologis mempengaruhi perilaku anak.

"Pendidikan moral memang harus ditanamkan dan selalu diingat-ingatkan. Rata-rata anak-anak yang menjadi warga binaan tersangkut dengan perkosaan," ujarnya.

Dia pun berharap semua pihak peduli terhadap persoalan ini, apalagi anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman tentang moral.

"Secara psikologis mereka (anak-anak warga binaan) harus mendapatkan pendampingan secara kejiwaaan atau mental dari seorang psikolog. Namun itu belum bisa diwujudkan karena saat ini tidak tersedia tenaga psikolog," ujarnya.

Karena itu, kata dia, upaya yang dilakukan jajarannya adalah memaksimalkan tenaga dokter dan perawat, pendeta serta ustad menjadi konselor, sambil menunggu tenaga psikolog yang disediakan.

Saat ini, jumlah warga binaan anak-anak sebanyak 29 orang dan digabung bersama-sama dengan orang dewasa 55 orang dan pemuda sebanyak 28 orang.(skd)