Palu, (antarasulteng.com) - Bulog Sulawesi Tengah menjamin stok beras yang ada di gudang saat ini cukup untuk kebutuhan masyarakat selama tiga bulan ke depan.
"Kita sekarang ini masih memiliki persediaan beras sebanyak 9.000 ton," kata Kepala Bulog Sulawesi Tengah Mar'uf di Palu, Selasa.
Menurut dia, jika diperhitungkan dengan rata-rata penyaluran, cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Mei 2015.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat tak perlu khawatir kekurangan kebutuhan pokok tersebut.
Dia mengatakan harga beras di pasaran dalam beberapa pekan ini cenderung bergerak naik.
Bahkan, kata dia, kenaikan harga cukup tinggi dan sudah melebihi ambang batas toleransi sehingga mau tidak mau pemerintah harus melakukan intervensi pasar guna mengendalikan gejolak harga beras.
Ia mengatakan kenaikan harga beras bukan hanya terjadi di Palu dan kabupaten lainnya di Sulteng, tetapi merata di setiap daerah di Tanah Air.
Stok beras yang ada di gudang Bulog Sulteng sebagian hasil pengadaan lokal dan luar daerah.
"Kita pada 2014 mendapat pasokan beras sekitar 6.000 ton dari Bulog Kendari (Sultra)," katanya.
Pasokan tersebut semata-mata dalam rangka mengamankan stok beras Bulog Sulteng karena pengadaan lokal saat itu minim.
Dari target pengadaan sebanyak 47 ribu ton, hanya terealisasi sekitar 20 ribu ton.(BK03)
Berita Terkait
Harga bahan pokok di Kota Palu stabil setelah lebaran
Jumat, 19 April 2024 16:36 Wib
Musrenbang Sulteng prioritaskan enam agenda pembangunan daerah
Jumat, 19 April 2024 14:17 Wib
Banggai Kepulauan targetkan kemiskinan tersisa 11,15 persen tahun 2024
Jumat, 19 April 2024 14:09 Wib
Brida Sulteng serahkan bantuan alat pemanggil ikan kepada nelayan
Jumat, 19 April 2024 14:06 Wib
Pengamat ingatkan Polri gali sebab 7 orang gabung kelompok teroris JI
Jumat, 19 April 2024 6:52 Wib
Densus 88 kembali amankan satu terduga anggota Jamaah Islamiyah di Kota Palu
Jumat, 19 April 2024 6:44 Wib
Pemkab Sigi tetapkan tanggap bencana 14 hari di Desa Balongga dan Sambo
Kamis, 18 April 2024 22:36 Wib
Pemkot Palu sita sebanyak 49 tabung elpiji bersubsidi dari pengecer
Kamis, 18 April 2024 22:35 Wib