Pekalongan Pelajari Teknologi Budi Daya Udang Supra

id udang, supra

Pekalongan Pelajari Teknologi Budi Daya Udang Supra

Hasanuddin Atjo berpose di depan tambaknya di Barru, Sulsel, Minggu (2/9) beberapa saat sebelum panen udang vanamei yang menghasilkan 10,4 ton pada areal 1000 meter persegi. (ANTARANews/Rolex Malaha)

Palu,  (antarasulteng.com) - Wali Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Moh. Basyir Ahmad, dan rombongan mengunjungi Kota Palu, mulai Rabu, untuk mempelajari sistem budi daya udang supra intensif yang dikembangkan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah.

Wali Kota Pekalongan yang didampingi pengusaha dan pejabat Bank Indonesia Perwakilan Tegal, akan berada di Palu selama tiga hari untuk bertemu pejabat terkait dan melakukan kunjungan lapangan di tambak supra intensif udang vanamei di Kelurahan Mamboro, Kota Palu.

Kepala Subseksi Perencanaan Dinas KP Sulteng Saldiansyah mengemukakan rombongan Wali Kota Tegal akan melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas KP Sulteng Hasanuddin Atjo pada Kamis (5/3) pagi dan siang harinya berkunjung ke tambak udang vanamei Mamboro.

Teknologi budi daya supra intensif udang vaname ini merupakan temuan Dr. Ir. Hasanuddin Atjo, MP yang melakukan uji coba selama beberapa tahun terakhir pada tambak miliknya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Hasanuddin Atjo yang saat ini menjabat Kepala Dinas KP Sulteng itu mengemukakan bahwa supra intensif tercatat menjadi teknologi budi daya paling produktif di dunia dengan produktivitas mencapai 153 ton per hektare.

Kunci pokok tekonologi supra intensif dan ramah lingkungan ini terletak pada pengelolaan limbah menggunakan `central drain` yang didukung dengan pemberian pakan, pengaturan ketinggian air, penggunaan benih berkualitas tinggi, suplai oksigen yang berimbang, ketinggian air yang ideal serta pelaksanaan panen parsial.

Menurut Atjo, teknologi ini sudah direplikasi di sejumlah daerah seperti NTT, NTB, dan di beberapa tempat di Sulawesi Tengah.

Teknologi supra intensif udang vaname ini sangat strategis untuk dikembangkan guna menopang posisi Indonesia sebagai penghasil udang penting di dunia dalam volume dan kualitas yang tinggi dan ramah lingkungan serta bebas berbagai jenis penyakit.

Dinas KP Sulteng sendiri telah mengembangkan teknologi ini di dua tambak percontohan di Kelurahan Mamboro, Kota Palu dan Kelurahan Kampal, Kabupaten parigi Moutong dengan hasil yang menggembirakan dan telah dikunjungi banyak pengusaha dan utusan pemerintah daerah dari berbagai provinsi dan kabupaten di Indonesia. (skd)