Palu, (antarasulteng.com) - Bulog Sulawesi Tengah selama melakukan operasi pasar (OP) di Palu telah menjual beras sebanyak 800 ton guna menekan gejolak harga di pasaran.
"OP tetap dilanjutkan sampai harga beras di pasar turun," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng Abdul Gani di Palu, Kamis.
Gani mengatakan sejak Desember 2014, Bulog telah melakukan OP karena harga beras waktu itu mengalami kenaikan.
Bulog terpaksa menghentikan sementara OP pada Januari 2015 karena saat itu harga beras sudah turun.
Pada minggu terakhir Februari 2015 sampai sekarang ini, Bulog Sulteng kembali menggelar OP menyusul harga beras di tingkat pengecer tiba-tiba melonjak tinggi.
Guna menstabilkan harga, OP kembali dilakukan di sejumlah titik strategis di Palu dan juga beberapa kabupaten lainnya di Sulteng.
Meski sudah menggelar OP, harga beras di pasaran hingga memasuki pekan kedua Maret 2015 masih belum juga turun.
Harga beras medium maupun premium di tingkat pengecer masih tinggi. Beras medium dijual pengecer Rp9 ribu/kg dan beras premium mencapai Rp12 ribu/kg.
Sementara Bulog menjual beras jenis medium kepada masyarakat rata-rata Rp7.300,00/kg yang berarti jauh lebih murah ketimbang beras dijual pengecer di pasar-pasar.
Melalui kegiatan tersebut, Bulog dan pemerintah setempat berharap harga beras bisa secepatnya turun.
Kenaikan harga beras selama masa paceklik karena panen raya belum tiba. Kalau sudah panen, harga beras dipastikan kembali turun. (BK03)
Bulog Sulteng Jual Beras 800 Ton Tekan Harga
Ilustrasi--Operasi beras pasar (antaranews)
