Pemadaman Listrik Masih Terjadi Di Palu

id listrik

Pemadaman Listrik Masih Terjadi Di Palu

Ilustrasi-Pemadaman Listrik (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemadaman listrik masih terjadi di Kota Palu, kendati suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Poso telah masuk ke sistem kelistrikan di daerah itu.

Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tengah, Sulistianingsih, di Palu, Sabtu, mengatakan pemadaman listrik tersebut disebabkan adanya pemasangan travo di Gardu Induk PLN di Sidera, Kabupaten Sigi, sebesar 30 Megavolt Ampere.

"Saya sudah menghubungi pihak PLN, dan proses pemasangan alat itu diharapkan selesai dalam beberapa hari," katanya.

Pemadaman listrik bergilir di Kota Palu sendiri terjadi mulai Jumat (27/3) hingga Sabtu malam.

Beberapa waktu lalu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meresmikan Gardu Induk PLN di Desa Sidera yang bisa menerima suplai daya dari PLTA Sulewana, Kabupaten Poso, dengan daya 24 MW untuk disalurkan ke pelanggan di Kota Palu dan sekitarnya.

Selama ini Kota Palu hanya mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)dan dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk kebutuhan listrik yang jumlahnya belum sebanding dengan kebutuhan.

Pembangkit tenaga diesel yang berdaya sekitar 13 MW itu saat ini kurang maksimal karena mesinnya sudah dimakan usia. Begitu pula dengan PLTU Palu yang berdaya 2x12 MW yang sering mengalami keterlambatan pengiriman batu bara sehingga memperparah pemadaman.

Dengan adanya pasokan listrik dari PLTA Sulewana, diharapkan krisis listrik di Kota Palu dan sekitarnya bisa teratasi mengingat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah terus menggeliat.

Menurut Sulistianingsih, pasokan dari PLTA Sulewana tersebut sangat berarti bagi masyarakat mengingat selama tiga tahun terakhir pemadaman listrik bergilir kerap terjadi.

Dia juga mengajak investor untuk membangun pembangkit listrik di Sulawesi Tengah mengingat provinsi ini memiliki potensi daya melimpah, antara lain tenaga air, panas bumi dan sinar matahari.

Beberapa waktu lalu investor dari Singapura berminat membangun pembangkit listrik tenaga matahari di Kabupaten Sigi namun hingga saat ini belum ada kabar menggembirakan.

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi energi terbarukan dari tenaga air sebesar 1.000 Megawatt yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota yang ada, namun hanya sebagian kecil yang telah dimanfaatkan.

Sementara itu, potensi energi panas bumi juga sebanyak 515 MW yang berada di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. (skd)