TNI Perbaiki 200 Rumah Warga Di Poso

id pangdam poso

TNI Perbaiki 200 Rumah Warga Di Poso

Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar saat menyerahkan bantuan bahan rumah kepada seorang warga di Desa Masani, Jumat (17/4) (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Ukuran rumah setelah dibedah minimal type 45, semi permanen.
Poso (antarasulteng.com) - Jajaran TNI mulai Jumat (17/4), menggelar program bedah rumah sebanyak 200 unit milik warga tidak mampu di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang ditargetkan tuntas dalam enam bulan ke depan.

"Mulai besok, rumah-rumah ini akan diperbaiki anggota kami yang baru saja selesai melakukan latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di wilayah ini," kata Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar saat mengunjungi Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Jumat petang.

Dalam kunjungan itu, Pangdam yang didampingi sejumlah pejabat teras Kodam VII/Wirabuana, Wakil Bupati Poso Samsuri dan Danrem 132/Tadulako Kol. Inf. Ilyas, menyerahkan secara simbolis bahan pembuatan rumah berupa seng, semen dan tegel kepada Kristo Alonggo, salah seorang warga Desa Masani yang mendapatkan proyek bedah rumah itu.

Menurut Pangdam, pihaknya sudah memilih 200 rumah warga dari berbagai desa di pesisir kabupaten Poso yang selama tiga pekan terakhir menjadi lokasi pusat latihan tempur PPRC TNI.

Rumah-rumah tersebut, kata Panglima, akan diperbaiki menjadi rumah semi permanen. Separuh dinding akan terbuat dari beton dan selebihnya terbuat dari papan, menggunakan lantai keramik dan atap seng.

"Ukuran setiap rumah minimal sama dengan rumah BTN type 45. Niat kami adalah membuat rumah yang layak huni, bukan tipe RSS," ujarnya.

Para warga kurang mampu penerima bantuan bedah rumah ini tidak hanya mendapatkan bahan bangunan tetapi juga pengerjaannya akan dilaksanakan oleh anggota TNI.

Selain membedah rumah tidak layak huni, TNI juga akan memperbaiki rumah-rumah ibadah, beberapa fasilitas umum dan sekolah serta memasang pipa saluran air bersih sepanjang sekitar lima kilometer ke berbagai desa di wilayah itu yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih.

"Semua pekerjaan ini dibiayai oleh TNI dan sedang diupayakan kerja sama dengan sejumlah pengusaha yang memiliki dana pengembangan sosial kemasyarakatan (CSR)," ujarnya.

Pangdam Mayjen Bachtiar mengemukakan bahwa program bedah rumah, pemasangan pipa air bersih serta perbaikan rumah ibadah dan fasilitas umum ini merupakan program penguatan teritorial sebagai tindak lanjut latihan tempur PPRC.

Program penguatan teritorial ini akan melibatkan 600 personel Kostrad dan anggota Batalyon Infanteri 714/Sintuwu Maroso Poso, Kodim Poso dan Korem 132/Tadulako Palu serta masyarakat setempat selama enam bulan.

"Program ini semata-mata untuk memenuhi harapan masyarakat Poso yang meminta TNI melanjutkan program latihan tempur PPRC dalam bentuk penguatan teritorial untuk tetap menjaga rasa aman masyarakat dari aksi-aksi terorisme yang tercipta selama latihan tempur itu berlangsung," ujarnya.

Wakil Bupati Poso Samsuri menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI yang telah memilih Poso menjadi lokasi latihan tempur dan dilanjutkan program penguatan teritorial tersebut.

"Berkat latihan tempur ini, rasa aman masyarakat dari ancaman-ancaman terorisme mulai pulih kembali, sehingga warga kini lebih nyaman dan leluasa untuk berusaha, khususnya para pekebun yang sudah berbulan-bulan takut mengolah dan memanen kebunnya karena aksi teror," ujarnya. (R007)