MPR: Gandeng IPNU Sulteng Sosialisasi Empat Pilar

id ipnu, mpr

Bagi Nahdlatul Ulama, Pancasila adalah alat pemersatu bangsa dan tidak bertentangan dengan agama. Tidak satu pun nilai-nilai dalam Pancasila bertentangan dengan nilai-nilai agama
Palu,  (antarasulteng.com) - Badan Sosialisasi MPR RI menggandeng Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sulawesi Tengah untuk menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada kalangan mahasiswa dan pelajar di Kota Palu, Minggu.

Sosialisasi yang berlangsung di Kampus IAIN Palu tersebut dihadiri 350 pelajar dan mahasiswa.

Hadir sebagai pembicara Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI Zainut Tauhid Saadi, anggota DPR RI Khotibul Umam Wiranu dan akademisi Universitas Tadulako Dr Timudin Dg Mangera Bauwo.

Zainut mengatakan sosialisasi tersebut dilakukan secara dialogis dengan berbagai pendekatan sosial, politik, hukum dan agama.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU dua periode (1992-1998) tersebut mengatakan dari sudut pandang agama empat pilar kebangsaan sudah final sehingga tidak ada lagi yang perlu dipertentangkan.

"Bagi Nahdlatul Ulama, Pancasila adalah alat pemersatu bangsa dan tidak bertentangan dengan agama. Tidak satu pun nilai-nilai dalam Pancasila bertentangan dengan nilai-nilai agama," katanya.

Zainut mengatakan perubahan Undang-Undang Dasar Negara RI dari sudut pandang demokrasi dan politik telah mengembalikan nilai-nilai kedaulatan rakyat dimana pemilihan kepala negara langsung oleh rakyat tanpa melalui perwakilan.

Demikian halnya kedaulatan rakyat yang telah didistribusi kepada lembaga-lembaga negara lainnya sehingga terjadi pengawasan antara satu dengan lembaga lainnya.

"Kita ingin membangun negara yang kuat dan juga sipil yang kuat," katanya.

Demikian halnya dengan penguatan nilai-nilai Hak Asasi Manusia sudah diperkuat dalam Undang-Undang Dasar Negara setelah beberapa kali mengalami perubahan.

Sementara itu Khotibul Umam Wiranu mengatakan sosialisasi empat pilar kebangsaan penting karena masih sulitnya mengimplementasikan nilai-nilai empat pilar tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pancasila masih sebatas hafalan. Tidak hanya di masyarakat tetapi juga pemimpin. Buktinya pimpinan partai politik masih bertengkar," katanya.

Menurut Umam, bangsa Indonesia saat ini sedang diuji oleh dirinya sendiri karena belum terimplementasinya nilai-nilai empat pilar kebangsaan.

Empat pilar kebangsaan tersebut adalah Pancasila sebagi dasar dan ideologi negara, UUD Negera RI 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.(skd)