Manado, (antarasulteng.com) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan, pihaknya akan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membiayai dunia usaha di wilayah itu.
"Banyak sektor usaha di Sulut layak (feasible) untuk dibiayai, namun belum "bankable" (tidak memenuhi syarat perbankan). BI akan berusaha memberikan fasilitas pembiayaan dengan menggandeng BUMN," kata Luctor, di Manado, Senin.
Menurut Luctor, banyaknya sektor usaha di Sulut belum dibiayai perbankan karena umumnya tidak memiliki jaminan untuk mendapatkan pinjaman.
Untuk itulah, BI bekerjasama dengan BUMN yang memiliki semacam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman.
Selain mendapatkan bunga murah, katanya, program PKBL di sejumlah BUMN ini tidak perlu menjaminkan sesuatu namun cukup dengan usaha yang ada.
Namun sektor usaha tersebut harus benar-benar menggunakan pinjaman tersebut untuk sektor produktif bukan untuk konsumtif.
Ia menambahkan, sejauh ini masih banyak masyarakat yang menggunakan pinjaman di bank untuk memuaskan keinginan konsumtif saja, padahal pinjaman tersebut untuk pembiayaan usaha agar semakin berkembang.
Paradigma yang seperti ini perlu dihilangkan sehingga perbankan dapat dengan mudah memberikan pinjaman.
"Kita jangan sepenuhnya menyalahkan perbankan karena sulit memberikan pinjaman kepada pelaku usaha, karena bank harus hati-hati dalam memberikan kredit agar pengembaliannya tetap lancar," jelasnya.
BI mencatat hingga Februari 2015 kredit disalurkan perbankan Sulut mencapai Rp25,92 triliun atau meningkat 12,19 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2014 yang mencapai Rp23,10 triliun.(skd)
