Pilkada Morowali Utara Tak Hadapi Masalah Dana

id morowali Utara

Pilkada Morowali Utara Tak Hadapi Masalah Dana

Gubernur Longki Djanggola menandatangani prasasti dimulainya pemerintahan di daerah otonom baru Kabupaten Morowali Utara di Kolonodale, Selasa (12/11/2013) (antarasulteng.com/Rudi)

KPU mendesak Pemkab Morowali Utara mempercepat pencairan dana pilkada.
Palu (antarasulteng.com) - KPUD Morowali, Sulawesi Tengah, selaku penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada) perdana di Kabupaten Morowali Utara (Morut), menyatakan tidak ada masalah pendanaan pilkada di daerah otonom baru hasil pemekaran Kabupaten Morowali tersebut.

"Alhamdulillah, anggaran pilkada sudah dialokasikan dalam APBD Morut Tahun 2015 sebesar Rp13 miliar, dan kini tinggal menanti pencairannya saja," kata Ketua KPUD Morowali, Tanwir Lamaming saat dihubungi melalui telepon di Kolonodale, Ibukota Morowali Utara, Kamis.

KPUD Morowali, kata Tanwir, sudah mendesak pemkab setempat untuk mempercepat pencairan anggaran sebab KPUD setempat sudah memulai kegiatan penyelenggaraan pilkada.

"Beberapa hari lalu kami sudah menetapkan jadwal tahapan penyelenggaraan pilkada, dan saat ini kami sudah mulai turun lapangan untuk pembentukan panitia pemilih kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS)," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya akan merekrut 50 orang PPS dan 375 orang PPS serta 1.722 personel kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

Setelah menyelesaikan pembentukan PPS, PPK dan KPS, KPU akan melaksanakan pemutakhiran data pemilih. Angka sementara jumlah pemilih di daerah otonom baru yang terbentuk sejak Oktober 2013 ini mencapai 105.000-an orang.

Sedangkan pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati akan dilakukan setelah Lebaran Idul Fitri 18 Juli 2015, selanjutnya masa kampanye dan pemungutan suara pada 9 Desember 2015.

Terkait penggunaan anggaran, Tanwir mengemukakan alokasi dana Pilkada Morut akan banyak diserap untuk honor penyelenggara, biaya kampanye untuk para calon serta pengadaan bilik suara dan kotak suara.

Ia tidak merinci alokasi anggaran masing-masing pos kegiatan tersebut, namun mengemukakan, pihaknya terpaksa harus mengadakan bilik suara dan ckotak suara baru pada 246 tempat pemungutan suara karena bilik dan kotak suara yang dipakai saat Pemilu dan Pilpres 2014 sudah rusak.

Terkait bakal calon yang diperkirakan bertarung dalam pilkada nanti, sejumlah tokoh politik, pemerintahan dan masyarakat yang sudah menyosialiasasikan diri.

Mereka antara lain Syafruddin H. Madjid (Ketua DPRD Morowali Utara), Baharuddin Tanriwali (mantan pelaksana tugas Bupati Morowali), dan Sutrisno Sembiring (mantan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Pemprov Sulteng.

Selai itu, H. Mahmud Ibrahim (Kadis Pertambangan dan Energi Morowali Utara) dan Ir. Ferdinans Boho (Kadis PU Malinau, Kalimantan Utara) dan Hardimen Lakoro (Desen Universitas Negeri Manado, Sulut). (R007/A039)