Pengadaan Mesin Bubuk Cokelat Di Donggala Mubazir

id mesin

Mesin ini nantinya hanya akan menjadi barang rongsokan. Rusak karena tidak difungsikan
Palu,  (antarasulteng.com) - Pengadaan satu unit mesin bubuk cokelat dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 2013 mubazir karena alat itu tidak difungsikan padahal daerah tersebut termasuk penghasil kakao, kata seorang anggota DPRD setempat.

Hal ini terjadi karena tidak ada dukungan modal dari pemerintah daerah dan pengembangan sistem manajerial pengelola usaha kepada kelompok tani, kata Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Sulawesi Tengah Moh Masykur di Palu, Jumat.

Dia mengatakan berdasarkan hasil dialog dengan masyarakat di Desa Tanamea, Kecamatan Banawa Selatan, mesin tersebut pernah diuji coba dengan hasil bubuk cokelat yang berkualitas.

"Bisa langsung jadi bahan kue," katanya.

Masykur mengatakan dirinya sangat menyayangkan mesin yang sudah diberikan pemerintah pusat senilai Rp1,5 miliar tersebut tidak difungsikan dengan baik untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di pedesaan.

"Mesin ini nantinya hanya akan menjadi barang rongsokan. Rusak karena tidak difungsikan," katanya.

Menurut Masykur, masyarakat saat ini membutuhkan dukungan modal dan bantuan manajemen usaha dan ini menjadi tugas pemerintah daerah.

"Kami yakin, jika ada dukungan modal awal maka `home industri` ini bisa berkembang karena bahan baku kakao cukup melimpah di Donggala," katanya.

Dia berharap pembentukan Badan Usaha Milik Desa diharapkan ikut membantu penyelesaian masalah yang dihadapai masyarakat di desa.(skd)