Petani Dataran Napu Poso Kembali Berkebun

id petani

Petani Dataran Napu Poso Kembali Berkebun

ILustrasi--Sejumlah petani memanen jagung di ladangnya di desa Toro, Kecamatan Kulawi, Sulawesi Tengah, Kamis (4/2). Panen raya ini merupakan yang kedua kalinya setelah para petani menggunakan Biochart (arang pertanian) yang diperkenalkan UNDP (United Nations Development Programme) yang dapat mening

Meski merasa sudah aman, tetapi warga tetap waspada kemungkinan adanya kembali aksi teroris di wilayah itu
Palu,  (antarasulteng.com) - Petani di sejumlah desa di dataran tinggi Napu, Kecamatan Lore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kini sudah kembali berkebun karena telah merasa aman setelah TNI selesai menggelar latihan tempur di Poso.

"Sejak berakhirnya latihan perang TNI di Poso, petani sudah kembali beraktivitas seperti biasanya," kata Markus, salah seorang petani di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Selatan, Senin.

Ia mengatakan hampir tiga bulan sejak peristiwa hilangnya tiga warga Napu dan satu diketahui telah meninggal dunia diduga dibunuh kelompok teroris pimpinan Santoso, petani di wilayah itu enggan pergi ke kebun.

Selain karena adanya imbauan dari kepolisian yang sedang menggelar operasi Camar memburu para teroris, juga bertepatan dengan dilakukannya latihan perang TNI di Kabupaten Poso.

Selama itu, para petani memilih tidak ke kebun meski tanaman seperti buah kakao, kopi dan juga komoditas sayur-mayur sudah matang untuk dipanen.

"Karena khawatir akan keselamatan jiwa, kebanyakan petani tidak memanen dan membiarkannya," ujarnya.

Namun, kata Markus, sejak latihan TNI berakhir, hingga kini petani sudah tidak lagi takut ke kebun.

Hal senada juga disampaikan Sem (46), seorang warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Utara yang menyatakan bahwa petani dan warga sudah kembali mengolah kebun.

"Meski merasa sudah aman, tetapi warga tetap waspada kemungkinan adanya kembali aksi teroris di wilayah itu," ujarnya.

Dia juga menambahkan hingga kini dua warga Napu yang hilang beberapa bulan lalu belum juga diketahui nasib mereka. Sampai sekarang keluarga mereka masih berharap kedua warga Desa Sedoa, Kecamatan Lore Selatan itu masih hidup dan bisa kembali.

Dataran Napu selama ini menjadi sentra pengembangan komoditas hortikultura. Kebanyakan hasil panen seperti tomat, bawang, wortel, kentang, ketimun, dan kubis dipasarkan ke Kota Palu dan sejumlah kota di luar Sulteng yakni Gorontalo, Manado dan Kalimantan Timur. (skd)