Manado, 23/5 (Antara) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Faizal Anwar mengatakan, Tiongkok merupakan negara pengimpor terbesar Provinsi Sulut tahun 2015.
"Hingga triwulan pertama tahun 2015, impor Tiongkok ke Sulut mencapai 5,10 juta dolar Amerika Serikat, terbesar dibandingkan negara lainnya lainnya," kata Faizal, di Manado, Sabtu.
Faizal mengatakan, dengan nilai impor mencapai 5,10 juta dolar Amerika Serikat (AS), pangsa pasarnya 27,15 persen dari keseluruhan nilai impor dari berbagai negara.
"Barang-barang yang diimpor dari Tiongkok terutama bahan kimia anorganik, besi dan baja," jelasnya.
Impor bahan kimia anorganik meningkat dari 0,12 juta dolar AS menjadi 0,16 juta dolar AS, serta besi dan baja meningkat dari tidak ada menjadi 0,05 juta dolar AS.
Negar pengimpor terbesar bagi Sulut selanjutnya yakni Singapura 3,23 juta dolar AS atau 17,19 persen, Australia 2,59 juta dolar AS, dan sisanya ke negara lain.
Secara keseluruhan kinerja impor Sulut pada Maret 2015 mengalami penurunan sebesar 47,13 persen, hal ini sejalan dengan program pemerintah yang terus mengurangi ketergantungan pada barang impor.
"Nilai impor Sulut pada Maret 2015 atas dasar "cost, insurance and freight" (CIF) dibanding dengan bulan Februari 2015 mengalami penurunan sebesar 47,13 persen, turun dari 3,15 juta dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 1,66 juta dolar AS," katanya.
Dia mengatakan jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya juga mengalami penurunan sebesar 84,99 persen atau turun dari 11,06 juta dolar AS menjadi 1,66 juta dolar AS.
Dan secara kumulatif sejak Januari hingga Maret 2015 dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya juga terjadi penurunan impor sebesar 55,90 persen atau turun dari 42,59 juta dolar AS menjadi 18,78 juta dolar AS.
