Masyarakat Sulteng Tidak Perlu Resah Beras Plastik

id abubakar

Masyarakat Sulteng Tidak Perlu Resah Beras Plastik

Kepala Dinas Perindagkop-UMKM Sulteng H.Abubakar Almahdali, SE.MSi (ANTARASulteng/Istimewa)

Pemerintah tidak akan tinggal diam. Termasuk di Sulteng
Palu,  (antarasulteng.com) - Masyarakat di kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah diminta untuk tidak resah menyusul merebaknya isu peredaran beras plastik di Tanah Air, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, Abubakar Almahdali.

"Pemerintah tidak akan tinggal diam. Termasuk di Sulteng," katanya di Palu, Sabtu.

Namun, tetap perlu diwaspadai karena beras sintetis yang menggunakan bahan pipa itu jika sampai dikonsumsi akan sangat membahayakan kesehatan manusia.

Tetapi, dalam menyikapi peredaran beras plastik di Sulteng, menurut dia, masyarakat tidak perlu sampai resah.

Ia mengatakan, pemerintah provinsi (Pemprov) Sulteng, begitu mendengar isu beras plastik, langsung melalukan rapat koordinasi bersama semua instansi terkait di daerah ini.

Pada Jumat (22/5), kata Abubakar, pihaknya bersama dengan Bulog Sulteng dan Biro Ekonomi Pemprov Sulteng telah melakukan monitoring di dua pasar di Ibu Kota Sulawesi Tengah.

"Kita coba turun ke Pasar Masomba dan Bambaru, tetapi tidak menemukan adanya beras plastik dijual pedagang," katanya.

Menurut sejumlah pedagang, beras yang mereka jual merupakan beras produksi lokal.

Artinya, beras yang diperjual-belikan di pasar adalah hasil panen petani di sejumlah sentra produksi di Sulteng.

Khusus di Palu, kata pedagang, kebanyakan beras yang mereka dagangkan di dua pasar tradisional itu berasal dari sentra produksi di Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong.

Tiga daerah itu selama ini merupakan lumbung beras di Sulteng dan sangat dekat dengan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

"Mereka (pedagang) menjamin tidak akan ada beras plastik dijual di pasaran di kabupaten dan kota di Sulteng," kata Abubakar mengutip keterangan sejumlah pedagang beras di Pasar Masomba dan Bambaru.

Rais, salah seorang pedagang beras di Pasar Manonda mengatakan, beras plastik tidak akan masuk di Sulteng, sebab daerah ini penghasil beras.

Wajar jika beras plastik ditemukan di Bekasi, karena memang di sana dari segala penjuru masuk beras, termasuk beras impor.

Karena Bekasi bukan sentra produksi beras. "Kalau kita di Sulteng merupakan daerah penghasil beras. Tidak akan mungkin beras plastik sampai ke sini," katanya. (skd)