Bandara Mutiara Sis Aljufri Terramai Di Sulteng

id bandara

Bandara Mutiara Sis Aljufri Terramai Di Sulteng

Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu (faisal attamimi)

Palu,  (antarasulteng.com) - Bandara Mutiara SIS Aljufri di Kota Palu merupakan pelabuhan udara paling ramai di Provinsi Sulawesi Tengah selama April 2016.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah JB Priyono di Palu, Rabu, mengatakan dari 563 unit pesawat terbang yang beroperasi melalui lima bandar udara utama di Sulawesi Tengah selama April 2015, terdapat 99.432 aktivitas penumpang yang terdiri dari 50.675 orang penumpang berangkat, 48.211 orang penumpang datang, dan 546 orang penumpang transit.

"Jumlah penumpang tertinggi dilayani melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri di Kota Palu yakni mencapai 76.855 orang," kata Priyono.

Menurut dia, Bandara Mutiara SIS Aljufri yang berada di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah itu menjadi pintu masuk ke daerah ini sehingga ramai dikunjungi penumpang.

Bandara teramai selanjutnya adalah bandar udara Syukuran Amirudin Amir di Luwuk, Kabupaten Banggai, sebanyak 18.221 orang,

Disusul Bandara Kasiguncu di Kabupaten Poso sebanyak 2.304 orang, kemudian Bandara Sultan Bantilan di Kabupaten Tolitoli, sebanyak 1.859 orang, dan Pogogul, Kabupaten Buol sebanyak 193 orang.

Saat ini juga telah beroperasi Bandara Tanjung Api di Kabupaten Tojo Una-Una namun aktivitas penerbangannya belum tercatat Hasil Pengolahan Arus Lalu Lintas Angkutan Udara.

Secara keseluruhan, kata Priyono, apabila dibandingkan Maret 2015, terjadi peningkatan frekuensi penerbangan masing-masing sebesar 0,72 persen baik pesawat berangkat maupun pesawat datang.

Peningkatan juga terjadi pada aktivitas penumpang berangkat dan datang masing-masing sebesar 6,32 persen dan 0,86 persen. Sedangkan penumpang transit mengalami penurunan sebesar 12,78 persen.

Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonas berkunjung ke Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu dan menilai bandara yang baru beroperasi sekitar satu tahun silam tersebut sudah memiliki fasilitas standar internasional.

Namun dia justru menilai, bandara yang berada sekitar lima kilometer dari pusat Kota Palu itu masih tergolong sepi karena setiap hari hanya sekitar 10 kali penerbangan dari bandara itu.

Olehnya, ia menyarankan kepada pemerintah setempat untuk berupaya meramaikan Bandara Mutiara SIS Aljufri agar lebih ramai. (skd)