Palu (antarasulteng.com) - Manager PT PLN Area Palu Novalince mengatakan pihaknya terpaksa memberlakukan pemadaman listrik secara bergilir karena salah satu dari dua unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) rusak sehingga sistem kelistrikan Palu mengalami defisit daya.
"Kami tidak bisa menghindar, meski sejak beberapa bulan lalu telah mendapat pasokan daya 24 megawatt (MW) dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sulewana, Poso," katanya di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan salah satu unit PLTU mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan. Sementara satu unit lagi tetap beroperasi, tetapi daya yang dihasilkan menurun drastis.
Dari 15 MW daya satu unit PLTU, sekarang ini hanya bisa menyuplai daya ke PLN sebesar 5 MW. Padahal, jika dalam kondisi normal, kedua pembangkit tersebut bisa menyuplai daya hingga 24 MW.
"Tapi hari ini hanya mampu menyuplai daya ke PLN sebesar 5 MW," kata Novalince.
PLN berharap kedua pembangkit milik PT Pusaka Jaya Palu Power (PJPP) yang berlokasi di Desa Panau, Kecamatan Taweli, itu secepatnya kembali normal, mengingat kebutuhan daya setiap harinya selama Ramdahan hingga Lebaran dipastikan mengalami peningkatan dari hari biasa.
Memang PLN berusaha untuk menjaga suplai daya listrik kepada masyarakat agar berjalan lancar.
Namun, kata dia, jika terjadi kerusakan seperti yang terjadi pada PLTU, maka itu sudah diluar kemampuan PLN.
Karena itu, PLN hanya bisa berharap agar PLTU secepatnya kembali beroperasi dengan normal. (BK03/M026)
PLN Palu Berlakukan Pemadaman Bergilir
Ilustrasi (antaranews)
Kerusakan PLTU di luar kemampuan PLN
