DKP Sulteng Segera Bagikan Bantuan Kapal Ikan

id DKP SULTENG

DKP Sulteng Segera Bagikan Bantuan Kapal Ikan

Kadis KP Sulteng Hasanuddin Atjo (kiri) dan Pemilik Galangan Kapal Galkin NTT H. Ismail saat meninjau pengerjaan kapal pesanan Pemprov Sulteng di Kupang, Rabu (29/7) (antarasulteng.com/istimewa)

Jadi kapal ini akan memiliki manfaat berganda (multy purpose), yakni sebagai sarana ekonomi tetapi juga sarana sosial...."
Palu (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pada Agustus 2015 akan membagikan enam unit kapal penangkap ikan bertonase tiga sampai lima grosston kepada kelompok usaha bersama (KUB) nelayan di daerah ini.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo yang dihubungi di Palu, Kamis, mengemukakan kapal tersebut dibangun di galangan kapal Galkin di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang kini sedang dalam tahapan penyelesaian (finishing).

"Mudah-mudahan Agustus ini sudah diluncurkan dari galangan kapal Galkin Kupang lalu berlayar ke Sulteng untuk diserahkan kepada nelayan di tiga kabupaten yakni Donggala, Tolitoli dan Parigi Moutong," ujarnya.

Menurut Atjo, kapal fiber yang dilengkapi dengan alat tangkap berupa pukat tangan (handline) itu berkonstruksi fiber yang pembangunannya dibiayai dengan dana APBD Sulteng.

Kadis KP Sulteng Hasanuddin Atjo yang didampingi Kepala Bidang Perikanan Tangkap Johanes Riga meninjau pengerjaan kapal itu di Kupang, Rabu (29/7), dan mengaku puas dengan kualitas kapal tersebut.

"Kami sengaja memesan kapal ini di Kupang karena galangan Galkin milik H. Ismail cukup terkenal berkualitas dalam mengerjakan kapal-kapal sejenis ini," ujarnya.

Kapal tersebut, kata Atjo, akan diserahkan kepada kelompok nelayan yang tinggal di pulau-pulau, sehingga kapal tersebut tidak hanya berfungsi untuk menangkap ikan atau mengangkut hasil tangkapan dari rumpon ke darat, tetapi juga untuk berbagai keperluan sosial masyarakat di pulau-pulau terpencil.

"Jadi kapal ini akan memiliki manfaat berganda (multy purpose), yakni sebagai sarana ekonomi tetapi juga sarana sosial seperti mengangkut orang sakit, air bersih dan kegiatan sosial lain untuk kepentingan masyarakat pulau-pulau terpencil," ujarnya.

Sementara itu, pejabat penanggung jawab teknis kegiatan (PPTK) Iffat Burhan mengemukakan bahwa kelompok nelayan yang akan mendapatkan bantuan ini dipilih melalui seleksi dan diupayakan nelayan miskin dan berkelompok dalam jumlah kecil yakni di bawah 10 orang serta masih memiliki hubungan kekeluargaan.

Ini dimaksudkan agar pengelolaan kapal ini lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan yang bersangkutan, katanya. (R007/Y008)