Ramallah (antarasulteng.com) - Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) pada Minggu mengumumkan akan menuntut Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) karena membunuh orang Palestina tanpa proses pengadilan.
Kementerian Urusan Luar Negeri PNA lewat email menyebutkan pembunuhan pemuda-pemuda Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan adalah penghukuman mati di lapangan tanpa proses pengadilan.
Kementerian Luar Negeri, katanya, telah mempersiapkan dokumen lengkap mengenai tindakan Israel melukai dan membunuh pemuda Palestina, demikian laporan Kantor Berita Xinhua.
"Penghukuman mati di lapangan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Israel terhadap pemuda Palestina adalah pelaksanaan kebijakan pemerintah Israel berdasarkan instruksi hasutan," kata pernyataan itu.
PNA menuduh pemerintah Israel memberi lampu hijau kepada pasukan keamanan untuk memfasilitasi proses menekan picu dan membunuh orang Palestina dengan darah dingin.
Pada Sabtu (15/8), Presiden PNA mengatakan rakyat Palestina takkan berdiam diri atas pembunuhan orang Palestina yang terjadi setiap hari di Tepi Barat, dan menetapkan Israel bertanggung-jawab atas peningkatan yang berbahaya itu.
Pada Sabtu seorang remaja Palestina yang berusia 16 tahun tewas akibat lima tembakan personel Angkatan Darat Israel di dada dan perut di sebelah selatan Kota Nablus di Tepi Barat, setelah ia menikam seorang polisi perbatasan Israel di satu penghalang jalan militer Israel di daerah tersebut.
Berita Terkait
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 15:56 Wib
Belgia bakal dukung resolusi akui Palestina jadi anggota penuh PBB
Selasa, 7 Mei 2024 15:54 Wib
Presiden Mesir desak Israel dan Hamas untuk sepakati gencatan senjata
Selasa, 7 Mei 2024 13:39 Wib
Hamas setujui usulan gencatan senjata di Jalur Gaza
Selasa, 7 Mei 2024 9:57 Wib
Hamas siap lindungi warga Palestina bila Israel serang Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 7:43 Wib
Hamas minta Jusuf Kalla memediasi upaya akhiri konflik di Palestina
Senin, 6 Mei 2024 12:35 Wib
Turki: Pengakuan atas negara Palestina jadi pukulan telak buat Israel
Minggu, 5 Mei 2024 11:41 Wib
TV Saudi: Hamas setuju untuk bebaskan 33 warga Israel yang disandera
Minggu, 5 Mei 2024 11:39 Wib