400 Peserta Ikuti Olimpiade Robot Di UII

id robot

400 Peserta Ikuti Olimpiade Robot Di UII

Robot seni melakukan gerakan tari pada Kontes Robot Indonesia 2015. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Yogyakarta (antarasulteng.com) - Sebanyak 400 peserta akan mengikuti International Islamic School Robot Olympiad IV/2015 di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 19-21 Agustus 2015.

"Mereka merupakan siswa tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan SMA," kata Ketua Panitia International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) IV/2015, Beni Suranto, di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, para peserta olimpiade robot yang mempertandingkan sembilan kategori lomba itu berasal dari beberapa negara di antaranya Malaysia, Singapura, Mesir, dan Indonesia.

"Sembilan kategori lomba yang diadopsi dari berbagai kompetisi robot bergengsi tingkat dunia itu adalah Sumo Robot, Transporter Robot, Theatre Robot, Soccer Robot, Low Cost Robot, Rescue Robot, Aerial Robot, Mission Challenge Robot, dan Under Water Robot," katanya.

Ia mengatakan IISRO dijadwalkan akan dibuka Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya akan diselenggarakan acara malam budaya, Kamis malam (20/8).

Acara tersebut akan menampilkan pemenang Theatre Robot dan sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa UII bidang seni budaya yakni Tari Saman, Tari Borneo Malenggang, paduan suara mahasiswa, dan marching band.

"Pengumuman pemenang, pembagian hadiah sekaligus penutupan akan dilaksanakan Jumat (21/8) malam, dan akan dimeriahkan oleh penampilan Group Nasyid Syahada UII," katanya.

Menurut dia, penyelenggaraan IISRO IV/2015 itu memperoleh dukungan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, dan Pemerintah Daerah DIY.

"IISRO 2015 akan digelar di Kampus Terpadu UII dengan venue utama di Gedung Olah Raga (GOR) UII dan Auditorium Kahar Muzakkir," kata Beni.

Wakil Rektor III UII Abdul Jamil mengatakan peserta sebanyak 400 siswa itu terdiri atas 70 siswa berasal dari luar negeri dan 330 siswa dari seluruh Indonesia.

"Sebetulnya Palestina akan mengirimkan sembilan siswa dan tiga guru untuk ambil bagian dalam olimpiade robot tersebut. Namun karena terkendala visa, tim Palestina yang bernama The Golden Brains itu akhirnya tidak jadi hadir," katanya.