Palu, (antarasulteng.com) - Harga cengkih, salah satu komoditas perkebunan unggulan petani di Sulawesi Tengah pekan ini bergerak turun cukup tajam dibandingkan sebelumnya sehingga cukup merugikan petani.
Lembang (56), seorang petani di Kawasan Kebun Kopi, Kabupaten Donggala, Jumat, menyebutkan harga cengkih kering dibeli pedagang langsung ke petani saat ini berkisar Rp80 ribu/kg, sedangkan harga sebelumnya sempat tembus angka Rp150 ribu/kg.
Belum diketahui penyebab turunnya harga cengkih itu, kata Lembang.
Hal senada disampaikan Roni, seorang petani di Kabupaten Parigi Moutong bahwa penurunan harga cengkih sudah terjadi sejak awal Agustus 2015.
Padahal, kata dia, petani sedang memasuki panen raya cengkih.
Kepala Seksi Usaha Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Rudi Zulkarnain mengatakan dari beberapa komoditas perkebunan yang ada di daerah ini, hanya cengkih yang harganya terus mesorot.
Harga komoditas lainnya seperti kakao, kopi dan kopra masih normal. Misalkan kopra Rp7.000/kg, kakao Rp30.000/kg dan biji kopi robusta Rp27.000/kg.
Berita Terkait
Bangkep kembangkan potensi cengkeh sebagai kebun benih sumber
Jumat, 15 Desember 2023 20:01 Wib
Intip kesiapan PTPN yang bakal menjadi Supporting Co
Kamis, 6 Juli 2023 19:25 Wib
Distan Parimo mengusulkan bantuan alat perontok cengkeh bagi petani
Sabtu, 7 November 2020 8:04 Wib
Petani Parigi Moutong keluhkan harga cengkeh anjlok
Selasa, 3 November 2020 15:53 Wib
Suplai cengkeh untuk industri rokok
Jumat, 24 Juli 2020 5:51 Wib
Harga cengkeh di Poso turun drastis
Rabu, 22 Juli 2020 20:45 Wib
Pandemi virus corona, Cynthia Lamusu ganti parfum dengan minyak esensial cengkeh
Sabtu, 28 Maret 2020 15:22 Wib
Cengkih masih diminati petani di Parigi Moutong
Senin, 30 Desember 2019 13:21 Wib