Menteri Susi Tegaskan Pemerintah Bekerja Keras Kurangi Impor

id susi

Menteri Susi Tegaskan Pemerintah Bekerja Keras Kurangi Impor

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (ANTARA FOTO/Alviansyah Pasaribu)

Pemerintah mesti bekerja keras untuk mengurangi impor yang jelas-jelas dapat dikurangi
Jakarta (antarasulteng. om) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pemerintah telah bekerja keras dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor terutama dengan semakin melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Pemerintah mesti bekerja keras untuk mengurangi impor yang jelas-jelas dapat dikurangi," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Sabtu.

Menteri Susi juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalismenya antara lain dengan menggunakan produk lokal dibandingkan produk luar negeri.

Ia juga berpendapat bahwa fenomena melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS tidak perlu dicemaskan berlebihan karena hal tersebut terjadi secara global.

Selain itu, ujar dia, tidak ada salahnya bila Indonesia juga mengikuti negara lain yang sukses dalam mengembangkan produksi pangannya sendiri seperti Rusia.

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, masyarakat juga diminta untuk berpindah ke konsumsi ikan karena mahalnya sejumlah komoditas pangan seperti daging sapi dan ayam.

Sebagaimana diberitakan, Pemerintah bakal terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor serta lebih memberdayakan produk lokal buatan dalam negeri guna mewujudkan kemandirian ekonomi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, melalui pencapaian kedaulatan pada sektor ekonomi strategis sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor," kata Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Keterpaduan Pembangunan Danis H. Sumadilaga.

Menurut Danis, hal tersebut bakal diwujudkan antara lain dengan mewujudkan kedaulatan pangan melalui kebijakan perbaikan irigasi rusak sebesar 3 juta hektare dan percetakan 1 juta hektare lahan sawah baru.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam beberapa rencana aksi RPJMN 2015-2019, pemerintah akan membangun infrastruktur jalan baru sepanjang 350 kilometer dan meningkatkan kondisi mantap jalan di Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian Republik Indonesia menjamin persedian pangan untuk kebutuhan nasional relatif aman dan tidak perlu mengimpor beras.

"Kami yakin persedian pangan aman dan tidak berdampak meski adanya kekeringan yang melanda sejumlah daerah," kata Staf Ahli Menteri Pertanian Sam Herodian usai menghadiri panen perdana metode hazton di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Rabu (12/8).

Menurut Sam Herodian, saat ini produksi pangan mengalami peningkatan hingga kisaran 5,5 juta ton. Tahun lalu sekitar 70-an juta ton, pada 2015 naik menjadi 75,5 juta ton.