Palu (antarasulteng.com) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyumbangkan satu ekor sapi kepada panitia kurban Mesjid Agung Darussalam, Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk disembelih pada Hari Raya Idul Adha 2015.
"Iya, Presiden Joko Widodo turut menyumbangkan satu ekor sapi untuk dikurbankan di sini," kata Dr Thamrin Talebe Thamrin, Ketua Panitia Pelaksanaan Salat Idul Adha dan Kurban kepada ribuan jamaah mesjid Agung Darussalam Palu sebelum dilaksanakan salat Idul Adha, Kamis.
Selain Presiden, kata Thamrin, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang hadir dalam salat Idul Adha itu, juga memberikan satu ekor sapi untuk dikurbankan.
Hewan kurban juga datang dari anggota Komisi DPR RI asal Sulawesi Tengah Muhudin M Said berupa satu ekor sapi serta dari berberapa ummat lainnya.
"Secara keseluruhan panitia menerima tujuh ekor sapi sebagai hewan qurban yang akan disembelih di halaman mesjid Agung Darussalam usai salat Idul Adha," katanya.
Selain sapi, panitia juga menerima sepuluh ekor kambing sebagai hewan kurban yang akan disembelih serentak dengan sapi.
Ia menjelaskan bahwa kurban dilaksanakan berdasarkan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim, yang kemudian secara turun temurun menjadi kewajiban bagi umat muslim yang mampu.
Hal itu mengandung nilai ibadah dalam penyempurnaan ibadah haji, katanya.
Salat Idul Adha di halaman mesjid Agung Darussalam Palu dilaksanakan pada pukul 07.00 WITA, dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
Bertindak sebagai imam Abdul Aziz dan khatib adalah Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Prof. Dr. H. Zainal Abidin M.Ag dengan judul Reaktualisasi Nilai nilai Haji dan Qurban.
Pelaksanaan salat Idul Adha diikuti ribuan jamaah yang datang dari berbagai penjuru di Kota Palu. (Amad/R007)
Presiden Jokowi Sumbang Hewan Kurban Untuk Palu
Seekor hewan kurban diperlihatkan kepada jamaah usai salat Idul Adha di Mesjid Agung Darussalam, Kota Palu, Kamis. (antarasulteng.con/Amad Hajiji)
...kurban dilaksanakan berdasarkan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim, yang kemudian secara turun temurun menjadi kewajiban bagi umat muslim yang mampu."
