Sulbar Bangun RSUD Kafasitas 212 Tempat Tidur

id rumah, sakit

Sulbar Bangun RSUD Kafasitas 212 Tempat Tidur

Ilustrasi (antaranews)

Mamuju,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) dengan konsep mengedepankan tata lingkungan hidup yang seimbang atau "Green Hospital" dengan kafasitas 212 tempat tidur di atas lahan seluas 15.000 meter persegi berlantai tiga.

Ahli teknik pembangunan RSUD Sulbar, Hilman Hamid memaparkan konsep "Green Hospital" pada acara ekspose detail pembangunan RSUD yang dihadiri Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh dan Ketua Komisi I DPRD Sulbar Samsul Samad di Mamuju, Kamis.

Hilman mengatakan, dari 212 tempat tidur yang akan dibangun itu terdiri dari VVIP untuk dua tempat tidur, VIP untuk enam tempat tidur, kelas satu untuk 24 tempat tidur, kelas dua untuk 36 tempat tidur, kelas tiga untuk 90 tempat tidur.

Kemudian ruang isolasi untuk delapan tempat tidur, ruang ICU 12 tempat idur, ruang ICCU untuk 10 tempat tidur, lm wd untuk enam tempat tidur, PICU untuk enam tempat tidur, dan dialisis 12 tempat tidur.

Hilman Hamid mengatakan, konsep RSUD Sulbar tersebut pelayanannya akan terintegrasi antara satu dengan lainnya yakni pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan perawatan penyakit menular, pelayanan rehabilitasi ketergantungan obat dan HIV.

Kemudian lanjutnya pelayanan perawatan kusta, pelayanan unit transfusi darah, pelayanan kedokteran forensik, pelayanan siaga bencana dan ambulance, pemulasaran jenazah, pendidikan, pelatihan, gudang farmasi, bahan makanan dan lainnya.

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh pada kesempatan tersebut meminta agar pembangunan RSUD segera dipercepat sehingga pembangunannya bisa selesai sebelum dirinya mengakhiri masa jabatannya akhir tahun depan.

"Januari 2016, pembangunannya sudah harus dimulai, sehingga rumah sakit modern tersebut juga sudah harus mempersiapkan SDM semua pelayanan, dan rumah sakit dan harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pengunjung,"kata dia.

Menurut dia, dengan konsep rumah sakit terpadu pelayanannya itu mulai yang paling kecil hingga yang paling berat, penataan lingkungan yang existing dan bisa membuat rasa nyaman bagi siapaun yang datang baik yang sakit ataupun yang tidak dapat semakin meningkatkan pelayanan kesehatan di Sulbar.
Ia berharap itu semua bisa terwujud diakhir masa jabatan saya apalagi di Sulbar setiap tahun  harus merujuk pasiennya  keluar Sulbar untuk mendapatkan pelayanan rumah sakit yang lebih baik seperti di Makassar Sulawesi Selatan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh RSUD di Sulbar saat ini," katanya.

 "Ini sebuah mimpi, dan mudah-mudahan bisa terwujud di akhir masa jabatan saya, anggarannnya memang mahal mencapai Rp200 miliar, karena bahan-bahannya memang sudah dipersiapkan untuk 20-30 tahun kedepan, pembangunanya kita pinjam, dan satu dua tahun akan dikembalikan," katanya lagi.

Gubernur mengatakan, terkait sumber daya manusia yang disiapkan, akan dilakukan kerjasama dengan rumah sakit lain, termasuk rumah sakit Universitas Hasanuddin Makassar Sulsel yang memang selama ini juga sudah bekerjasama dengan Pemprov Sulbar dalam menunjang SDM.